Pemkab Tangerang Didesak Bergerak Cepat Lakukan Pelacakan Kontak
Setelah dua karyawan PT Eds Manufacturing Indonesia meninggal terindikasi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Tangerang didesak segera melakukan penelusuran kontak agar penyebaran virus tidak meluas.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Tangerang didesak bergerak cepat menelusuri kontak dua karyawan PT Eds Manufacturing Indonesia yang meninggal terindikasi Covid-19. Tindakan itu diperlukan agar penyebaran SARS-CoV-2 di sana tidak meluas.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute Amin Soebandrio mengatakan, setelah dua karyawan PT Eds Manufacturing Indonesia (PT PEMI) meninggal terindikasi Covid-19, penelusuran siapa saja orang yang pernah kontak dengan mereka harus segera dilakukan. Sebab, ada kemungkinan orang-orang yang pernah satu ruangan atau berdekatan dengan mereka tertular.
Jika tidak segera dilakukan pelacakan, dikhawatirkan akan muncul kluster baru di PT PEMI. ”Supaya orang-orang yang tertular tadi tidak menularkan lagi ke orang lain harus dilakukan pelacakan kontak,” kata Amin, dihubungi pada Selasa (28/4/2020).
Supaya orang-orang yang tertular tadi tidak menularkan lagi ke orang lain harus dilakukan pelacakan kontak.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan operasional PT PEMI selama 14 hari menyusul meninggalnya karyawan karena terindikasi Covid-19. Amin menilai, saat pabrik ditutup adalah waktu yang tepat untuk melakukan pelacakan kontak. Setelah pelacakan kontak selesai, orang-orang yang pernah berinteraksi dengan korban diarahkan untuk melakukan tes cepat dan isolasi secara mandiri.
Sebelumnya diberitakan, dua karyawan PT PEMI meninggal diduga terjangkit Covid-19. Karyawan pertama merupakan warga Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. Dia meninggal pada 20 April 2020. Adapun karyawan kedua adalah warga Balaraja. Ia meninggal pada 25 April 2020.
Sebelum meninggal, kedua karyawan itu sempat mengeluhkan sesak napas. Dari hasil tes cepat, keduanya dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Adapun hasil tes usap tenggorokan kedua karyawan itu belum keluar.
Dikonfirmasi terpisah, Asisten Daerah Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tangerang Hery Heryanto mengatakan telah melakukan tes cepat kepada 100 orang. Mereka merupakan keluarga dan rekan-rekan dari karyawan yang meninggal.
Dari hasil tes cepat itu, keluarga korban dan orang-orang di lingkungan sekitarnya dinyatakan negatif Covid-19. Namun, dari hasil tes cepat di lingkungan perusahaan, terdapat lima rekan korban yang hasil tes cepatnya dinyatakan menunjukkan indikasi positif Covid-19.
Untuk lebih memastikan apakah mereka tertular atau tidak, kelima orang itu menjalani tes usap tenggorakan, tetapi hasilnya belum keluar hingga saat ini. Adapun penyemprotan disinfektan di lingkungan perusahaan sesuai rencana dilakukan hari ini. Terkait upaya desakan untuk melakukan penelusuran kontak, Hery mengatakan, hal itu sudah dilakukan PT PEMI.
”Tracing atau penelusuran kontak itu prosesnya cukup lama. Ada sekitar 100 orang yang kemudian diminta isolasi mandiri karena pernah kontak dengan karyawan yang meninggal,” kata Hery.