Pengelola Terminal Kalideres Meminta Calon Penumpang Kembali ke Rumah
Calon penumpang disarankan untuk pulang karena tidak ada lagi bus yang melayani keberangkatan. Sebagian bus yang berangkat siang tadi pun diminta putar balik saat di tengah perjalanan.
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengelola Terminal Kalideres meminta calon penumpang bus kembali ke rumah demi mematuhi instruksi pencegahan mudik dari pemerintah, Jumat (24/4/2020). Imbauan ini disampaikan setelah muncul laporan sejumlah pemberangkatan bus tertahan di tengah jalan dan harus kembali ke terminal asal.
Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen menyampaikan, pemberitahuan terkait penutupan terminal sebenarnya sudah diumumkan sejak Jumat pagi ini pukul 06.45. Namun, ia mengakui, pengumuman tidak segera dipatuhi perusahaan otobus (PO) dan calon penumpang. Alhasil, situasi terminal hingga Jumat pukul 16.00 masih dipadati puluhan calon penumpang.
”Saya mengimbau seluruh calon penumpang agar kembali ke rumah apabila tidak lagi mendapat bus. Per hari ini, saya melarang semua PO menjual tiket meski ada beberapa bus yang memberangkatkan sebagian orang karena sudah pesan dari jauh-jauh hari. Saya tidak menjamin segala perjalanan hari ini pun berhasil karena pelabuhan dan perbatasan kota mulai ditutup,” tutur Revi saat ditemui Kompas, Jumat sore.
Saran Revi mengikuti keputusan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Ruang lingkup peraturan itu adalah larangan sementara penggunaan sarana transportasi umum; baik untuk transportasi darat, laut, udara, maupun kereta api serta kendaraan pribadi ataupun sepeda motor dengan tujuan keluar dan/atau masuk wilayah pembatasan sosial berskala besar, wilayah zona merah penyebaran Covid-19, serta Jabodetabek atau wilayah aglomerasi lainnya yang telah menetapkan pembatasan sosial berskala besar.
Meski begitu, sejumlah bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) tampak masih beroperasi di Terminal Kalideres. Beberapa bus AKAP tujuan Lampung, Palembang, dan Bengkulu yang berangkat sebagian besar memerlukan akses kapal penyeberangan di pelabuhan.
Toni (47), sopir bus AKAP tujuan Palembang, masih mencoba pemberangkatan untuk menuju Pelabuhan Merak sore tadi. Meski tetap berangkat, dia belum bisa memastikan keberangkatan itu sampai tujuan.
”Beberapa sopir berniat segera mengantar penumpang biar sekalian pulang ke kampung halaman. Habisnya, di Jakarta, sudah tidak ada pekerjaan selama pembatasan wilayah. Lebih baik, kan, pulang ke kampung sekalian,” ujar Toni.
Revi mendapat sejumlah laporan bus tertahan di beberapa kawasan hingga siang tadi. Bus PO Budiman tujuan Kuningan, Jawa Barat, misalnya, diminta putar balik saat mencapai kawasan ruas tol di Cikarang. Alhasil, bus kembali ke terminal pada siang hari dan tidak lagi beroperasi.
Begitupun sebagian calon penumpang bus yang masih berada di Terminal Kalideres tadi sore. Mereka yang memegang tiket sejak beberapa hari lalu masih menunggu untuk pemberangkatan hari ini.
Ardi (23), warga Cengkareng, Jakarta Barat, hingga sore tadi masih menunggu kepastian salah satu bus menuju Lampung. Hingga sore pukul 16.00, dia belum juga mendapat kepastian keberangkatan bus.
Ada pula Tiur (46), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang gagal pulang ke Bandung, Jawa Barat, karena tidak ada lagi PO Bus Arimbi yang menuju ke wilayah rumah orangtuanya. ”Saya berniat pulang sebentar karena ada kerabat yang meninggal, tetapi sekarang jadi susah sekali.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dalam telekonferensi video, Kamis (23/4/2020), mengatakan, larangan mudik ini berlaku mulai Jumat hingga 31 Mei mendatang. Ia meminta warga mematuhi anjuran tersebut demi mencegah penularan pandemi Covid-19.
”Perlu kami tegaskan bahwa tidak ada penutupan jalan nasional ataupun jalan tol. Namun, yang dilakukan adalah penyekatan atau pembatasan kendaraan yang diizinkan melintas atau tidak. Ini berlaku setidaknya hingga 31 Mei mendatang,” ujarnya.
Atas antrean penumpang yang menumpuk hari ini, Revi meminta agar tidak ada lagi yang datang ke Terminal Kalideres mulai Sabtu (25/4/2020). Sebab, tidak ada lagi penjualan tiket di tiap loket PO. Para pelaku PO hanya melayani pengembalian uang tiket bagi calon penumpang.
”Hari ini kami coba tegaskan kepada para pelaku PO itu, mereka tidak lagi menawarkan tiket untuk keberangkatan. Tadi siang dan sore pun kami sudah umumkan beberapa kali lewat pengeras suara,” tutur Revi.