Stok Pangan di Kota Bogor Aman Selama Ramadan hingga Lebaran
Stok pangan di Kota Bogor relatif aman selama Ramadan hingga Lebaran meski ada lonjakan harga beberapa komoditas. Warga diingatkan lagi untuk mematuhi pembatasan sosial, termasuk beribadah di rumah saja.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor memastikan stok pangan di Kota Bogor, Jawa Barat, relatif aman selama Ramadhan hingga Lebaran. Meski ada lonjakan harga beberapa komoditas, secara keseluruhan harga kebutuhan pokok relatif stabil.
Kepastian ketersediaan stok pangan di Kota Bogor selama bulan Ramadhan dan Lebaran ini disampaikan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dihubungi, Kamis (23/4/2020). Dedie bahkan memperkirakan stok pangan aman sampai Agustus nanti.
Berdasarkan data prognosis ketersediaan dan kebutuhan pangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, stok kebutuhan pokok yang surplus pada bulan April antara lain beras, gula pasir, dan minyak goreng. Adapun stok daging sapi dan kerbau juga diperkirakan stabil.
Stok beras, minyak goreng, dan cabe rawit merah juga masih surplus pada bulan Mei. Namun, kebutuhan bumbu dapur, seperti bawang merah, bawang putih, dan cabe merah keriting, diperkirakan akan defisit.
Selain itu, Dedie menyebut ada lonjakan harga pada sejumlah komoditas sejak bulan lalu, salah satunya gula pasir. Lonjakan harga ini bahkan mencapai 40 persen dari harga normal Rp 13.000 per kilogram menjadi Rp 18.000 per kg.
Kenaikan harga kebutuhan pokok juga terjadi di Pasar Kebonkembang, Kecamatan Bogor Tengah. Kepala Unit Pasar Kebonkembang Sulhan Kelana Bumi menyatakan, harga minyak goreng di Pasar Kebonkembang sempat naik dari Rp 13.000 menjadi Rp 14.000 per liter.
Selain minyak goreng, cabe rawit dan bawang putih juga sempat mengalami kenaikan harga. Harga cabe rawit merah naik 10 persen dari Rp 50.000 per kg menjadi Rp 55.000 per kg. Sementara harga bawang putih honan naik dari Rp 43.000 per kg menjadi Rp 45.000 per kg.
Meski demikian, terdapat juga komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti daging sapi dan ayam broiler. Harga daging sapi turun dari Rp 115.000 per kg menjadi Rp 110.000 per kg. Sementara harga daging ayam broiler turun dari Rp 36.000 per kg menjadi Rp35.000 per kg.
Secara keseluruhan, Dedie menyebut, harga kebutuhan pokok ataupun komoditas pangan lain relatif stabil. Disperindag Kota Bogor dan jajaran Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya (PPJ) akan terus mengawasi harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), khususnya pada bulan Ramadhan hingga Lebaran.
Ibadah di rumah
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, Dedie kembali menegaskan agar masyarakat Kota Bogor senantiasa mematuhi protokol kesehatan dengan tidak melakukan kegiatan ibadah di masjid. Masyarakat diimbau menjalankan shalat Tarawih ataupun kegiatan lain di rumah.
Larangan mengadakan kegiatan keagamaan di tempat ibadah tersebut telah tertuang dalam keputusan bersama Pemerintah Kota Bogor dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, MUI Kota Bogor, Dewan Masjid Kota Bogor, Kementerian Agama Kota Bogor, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama.
Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris juga mengeluarkan surat edaran tentang penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah dalam situasi pandemi Covid-19. Salah satu isi surat edaran tersebut adalah mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan salat Tarawih di masjid, tetapi di rumah masing-masing.
Imbauan lain adalah meniadakan acara berbuka puasa bersama di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid, mushala, ataupun tempat lain. Selain itu, menjelang Lebaran, masyarakat Kota Depok juga dilarang melakukan mudik atau pulang ke kampung halaman.