51 Tenaga Kesehatan di RSUD Kota Bogor Reaktif Covid-19
Berdasarkan hasil tes cepat, 51 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dinyatakan reaktif Covid-19.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Berdasarkan hasil tes cepat, 51 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor dinyatakan reaktif Covid-19. Saat ini mereka telah menjalani tes uji usap tenggorokan (swab) untuk memastikan positif atau negatif Covid-19.
Menurut Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Rabu (22/4/2020), dari 800 tenaga kesehatan RSUD Kota Bogor yang menjalani tes cepat, 51 di antaranya dinyatakan reaktif. Namun, mereka belum dinyatakan positif Covid-19 karena masih harus menunggu hasil tes swab yang diuji di Laboratorium IPB.
”Hari ini akan kami cek PCR swab dan diupayakan Jumat sudah ada hasilnya. Mereka juga tetap kami lakukan karantina di sebuah hotel di Bogor,” ujarnya.
Dedie menjelaskan, jika hasil swab menunjukkan mereka positif Covid-19, kemungkinan besar mereka terpapar saat melayani pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG). Akan tetapi, bisa juga mereka terpapar di luar rumah sakit karena 34 kelurahan di Kota Bogor telah masuk ke dalam zona merah.
Salah satu antisipasi meminimalkan kasus positif Covid-19 ini, kata Dedie, semua tenaga kesehatan dan penunjang harus dilengkapi alat pelindung diri (APD). Namun, Dedie mengakui bahwa APD, khususnya yang berkualitas medis saat ini, merupakan barang langka.
”Untuk petugas medis RSUD dibutuhkan 112 APD per hari atau 3.500 APD per bulan. Dengan kejadian seperti ini, kita perlu menambah APD, bahkan untuk hampir semua pegawai nonmedis dan penunjang,” ujarnya.
Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan, hasil reaktif 51 tenaga kesehatan ini tidak membuat RSUD Kota Bogor menutup pelayanan kesehatan. Sebab, sesuai surat edaran dari Kementerian Kesehatan, RSUD Kota Bogor direncanakan sebagai rumah sakit yang diperuntukan khusus bagi perawatan pasien Covid-19.
Selain itu, keputusan Kemenkes tersebut juga membuat RSUD Kota Bogor membatasi poli rawat jalan non-Covid sementara pada beberapa layanan. Namun, Ilham menegaskan, masih ada empat layanan yang beroperasi melayani warga.
”Yang harus tetap berjalan adalah layanan bagi pasien hemodialisa, pasien hemato onkologi (kanker), pasien kronis yang tidak boleh putus obat, dan pasien kegawatdaruratan,” katanya.
Meski telah diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), hingga Rabu sore, tercatat masih terdapat penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor menjadi 67 kasus. Dari jumlah tersebut, 11 orang meninggal dan 6 orang dinyatakan sembuh.
Masih bertambahnya kasus positif Covid-19 meski telah menerapkan PSBB juga terjadi di Kota Depok. Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan, saat ini terdapat penambahan 24 kasus positif Covid-19 yang tengah dirawat di rumah sakit di Depok dan Jakarta.
Adapun secara keseluruhan hingga Rabu sore tercatat positif Covid-19 di Kota Depok 222 kasus dengan total meninggal 17 orang dan sembuh 13 orang.