Penghuni Apartemen Diminta Tak Khawatir dengan Keberadaan RS Rujukan
Warga Nine Residence di Mampang, Jakarta Selatan, diminta tidak khawatir akan adanya RS rujukan Covid-19 yang satu lokasi dengan apartemen mereka. RS akan dikelola profesional sesuai protokol kesehatan yang ditentukan.
Oleh
Aguido Adri
·3 menit baca
JAKARTA KOMPAS — Sejumlah penghuni apartemen Nine Residence menolak Lippo Plaza Mampang, Jakarta Selatan, dijadikan Rumah Sakit Rujukan Covid-19. Nine Residence dan Lippo Plaza Mampang berada di lokasi yang sama. Pengelola rumah sakit dan Pemerintah Kota Jakarta Selatan meminta warga tidak khawatir karena kesehatan tetap menjadi prioritas.
Satu dari lima spanduk kuning bertulis ”Kami Menolak RS Covid-19 Ada di Sini” terbentang di sejumlah teras kamar Nine Residence. Spanduk tersebut merupakan bentuk protes penghuni apartemen yang menolak Lippo Plaza Mampang menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.
”Mungkin bisa di tempat lain, tidak di sini. Kami khawatir. Kami yang sudah berusaha menjalankan pembatasan sosial justru bisa terdampak juga. Oleh karena itu, kami tak setuju jika Lippo Plaza jadi RS rujukan,” kata Savitri (34), penghuni Nine Residence, Senin (6/4/2020).
Savitri mengaku cemas dan tidak percaya dengan keamanan dan kesterilan Lippo Plaza jika dijadikan RS rujukan Covid-19. Ia berharap ada pertimbangan untuk membatalkan atau memindahkan RS rujukan Covid-19 ke tempat lain.
”Apa jaminan jika kami tetap sehat? Jika kami tertular dan, amit-amit jangan sampai, akan semakin repot untuk pengelola dan tentu keluarga kami. Itu yang kami hindari. Lalu, bagaimana dengan aturan keluar masuk, kebersihan, keamanan penjagaan keluarga pasien, dan khususnya penghuni,” kata Savitri.
Keberatan serupa disampaikan oleh penghuni apartemen lain yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia mengatakan terlalu riskan dan berbahaya untuk penghuni apartemen jika lantai bawah Lippo Plaza dijadikan RS rujukan Covid-19.
”Pertimbangan karena ada anak-anak. Kami juga takut, artinya tidak aman lagi, dan jelas ini masuk zona merah. Tempat kami jadi berbahaya,” katanya.
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji sebelumnya mengecek kesiapan RS Siloam Hospitals Mampang di Lippo Plaza dalam upaya penekanan angka wabah Covid-19 di Jakarta Selatan. Ia meminta warga, khususnya penghuni apartemen, tak perlu khawatir dengan keberadaan RS rujukan Covid-19.
”Kesehatan warga tentu prioritas. Kita jaga agar pandemi tidak semakin meluas. Rumah sakit itu dibangun dalam waktu dua minggu dan siap digunakan. Ada sekitar 180 kasur yang disiapkan, tetapi ke depan bisa dioptimalkan 300 kasur, dan saya tidak ingin kasus ini bertambah di Jakarta Selatan,” ujar Isnawa.
Dengan adanya RS Siloam Mampang, kata Isnawa, akan menambah dan membantu RSUD Pasar Minggu dalam menangani pasien Covid-19.
Menanggapi protes para penghuni, Direktur Public Relations and External Relations Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati mengatakan, RS Siloam yang dibangun di Lippo Plaza Mampang terpisah dengan unit Nine Residence.
”Infrastruktur, akses keluar masuk, parkir, serta fasilitas lain terpisah dan tidak bersinggungan dengan penghuni,” kata Danang yang meminta penghuni untuk tidak khawatir.
Infrastruktur, akses keluar masuk, parkir, serta fasilitas lain terpisah dan tidak bersinggungan dengan penghuni. (Danang Kemayan Jati)
Sementara itu, Hospital Director RS Siloam Hospitals Mampang Goei Sian Tjoe mengatakan akan mengoperasikan RS jika semua peralatan sudah selesai disiapkan.
”Persiapan meliputi APD dan alat penunjang lain, CT scan, negative pressure, exhaust fan, dan lainnya. Selagi semuanya belum siap, saya tidak akan operasikan terlebih dahulu,” kata Goei Sian Tjoe.