809 Kampung Siaga Covid-19 Telah Terbentuk di Kota Depok
Kampung siaga Covid-19 berperan penting dalam sosialisasi, sterilisasi, hingga mendistribusikan logistik kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Sebanyak 809 kampung siaga Covid-19 yang tersebar di 11 kecamatan telah terbentuk di Kota Depok. Selain melakukan sosialisasi, kampung siaga Covid-19 juga berperan penting dalam mendistribusikan logistik kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri.
Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangannya, Senin (6/4/2020), mengatakan, 809 kampung siaga Covid-19 telah terbentuk sejak instruksi yang disampaikan pada 2 April 2020. Jumlah ini membuat pembentukan kampung siaga Covid-19 di Kota Depok mencapai lebih dari 87 persen.
Sebelumnya, Idris menyebut, kampung siaga Covid-19 akan dibentuk di seluruh RW. Kota Depok memiliki 924 RW yang tersebar di 11 kecamatan dan 63 kelurahan. Setiap RW juga mendapat fasilitas berupa stimulan anggaran Rp 3 juta yang diambil dari APBD Kota Depok.
Kampung siaga Covid-19 nantinya secara berkala akan mensterilkan fasilitas umum dan sosial di tingkat RW dengan cara menyemprotkan disinfektan. Kampung siaga juga akan melakukan tindakan penutupan sementara area publik untuk menghindari kerumunan massa.
Idris mengakui sampai saat ini distribusi logistik belum optimal meski telah dikoordinasikan dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemadam Kebakaran. Oleh karena itu, kampung siaga Covid-19 dengan jajaran camat dan lurah juga berperan penting untuk ikut mendistribusikan logistik kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri.
Dalam mengurangi pengumpulan massa, Pemkot Depok juga telah mengembangkan sistem pasar daring. Enam pasar yang telah menerapkan sistem tersebut adalah Pasar Cisalak, Pasar Agung, Pasar Kemiri, Pasar Tugu, Pasar Musi, dan Pasar Depok Jaya.
Idris menjelaskan, mekanisme belanja dilakukan dengan cara menghubungi pedagang lewat ponsel melalui nomor yang tertera. Harga barang pokok merupakan tarif normal sesuai kesepakatan penjual dengan pembeli. Sementara ongkos kirim atau ojek dibebankan kepada pembeli.
”Tujuan dari pasar online ini untuk membantu warga yang ingin belanja kebutuhan pokok tanpa harus ke pasar. Banyak warga yang dimudahkan dalam membeli sembako. Bagi pedagang tetap dapat berjualan, bagi pengojek dapat berperan dalam pengiriman barang-barang yang dipesan,” ujar Idris.
Selain itu, agar lebih menekan penyebaran Covid-19, Pemkot Depok juga telah membuat surat edaran tentang upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di restoran atau rumah makan. Surat edaran tersebut menyatakan agar para pemilik restoran atau rumah makan untuk sementara waktu tidak memberikan layanan makan di tempat bagi pelanggan dan digantikan dengan layanan dibawa pulang.
Kebijakan yang sama juga diambil Pemerintah Kota Bogor melalui surat edaran yang dikeluarkan Dinas Koperasi dan UMKM. Surat edaran tersebut menyatakan bahwa para pedagang kaki lima (PKL) kuliner di Lawang Seketeng dan Pedati dapat buka setiap hari dengan tidak melayani makan di tempat dan diganti dengan pesan untuk dibawa pulang atau pesan antar.
Selain itu, surat edaran tersebut juga mengatur jam operasional para PKL. Jam operasional untuk PKL kuliner pagi mulai pukul 06.00 sampai 09.00. Sementara PKL kuliner siang-malam mulai pukul 11.00 sampai 20.00.
Tiga warga sembuh
Tiga warga Kabupaten Bogor dinyatakan sembuh Covid-19 setelah menjalani isolasi dan perawatan intensif selama lebih dari dua pekan. Salah satu pasien sembuh merupakan warga Cibinong berusia 27 tahun yang berprofesi sebagai pramugara. Dia juga tercatat sebagai pasien positif Covid-19 pertama di Kabupaten Bogor.
Bupati Bogor Ade Yasin kembali menegaskan agar masyarakat senantiasa mematuhi setiap pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial dengan tidak keluar rumah. Selain itu, Ade juga mengimbau agar warga Bogor tidak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman karena dapat berpotensi menyebarkan Covid-19.
Hingga Senin, positif Covid-19 di Kabupaten Bogor tercatat 15 kasus. Dari jumlah tersebut, 3 orang meninggal dan 3 orang dinyatakan sembuh. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan 373 orang.