Pemda Bogor dan Depok Persiapkan Tes Cepat Covid-19 di Puskesmas dan Rumah Warga yang Rentan Tertular
Pengumpulan massa yang terlalu besar di satu titik dinilai akan berisiko terhadap penularan Covid-19. Karena itu, tes cepat Covid-19 di Kabupaten Bogor akan dilakukan di sejumlah puskesmas dan rumah warga yang rentan.
Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah daerah Kabupaten dan Kota Bogor serta Kota Depok memutuskan melakukan tes cepat untuk mendeteksi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Keputusan ini diambil karena pertimbangan keselamatan warga dan keterbatasan alat tes.
Bupati Bogor Ade Yasin kepada Kompas, Senin (23/3/2020), menyampaikan, lokasi tes cepat dilaksanakan di wilayah masing-masing. Keputusan ini diambil karena pergerakan masyarakat dari Depok dan Kota Bogor dianggap akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga Kabupaten Bogor.
Pengumpulan massa yang terlalu besar di satu titik juga dinilai akan berisiko terhadap penularan Covid-19. Oleh karena itu, kemungkinan tes cepat Covid-19 di Kabupaten Bogor akan dilaksanakan di sejumlah puskesmas dan rumah sakit untuk menghindari pengumpulan massa.
”Bagi ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan) karena mereka berada di RS, jadi tes dilakukan di lokasi. Sementara bagi ODP dan lingkar positif Covid-19 bisa door to door atau disebar di titik-titik pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.
Selain faktor risiko, keputusan tersebut juga diambil karena pertimbangan keterbatasan alat. ”Kemungkinan kami dapat 1.000 alat tes cepat. Jumlah yang terbatas ini kelihatannya hanya cukup untuk yang prioritas. Jadi nanti yang mengerjakan para sukarelawan di dinas kesehatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau persiapan percepatan penanggulangan Covid-19 di Bogor, Minggu (22/3/2020), menyatakan akan melakukan tes cepat deteksi Covid-19. Tes yang bersifat massal tersebut akan mulai dilakukan paling lambat Rabu (25/3/2020) atau tergantung distribusi alat dari pusat.
Bagi ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan) karena mereka berada di RS, jadi tes dilakukan di lokasi. Sementara bagi ODP dan lingkar positif Covid-19 bisa door to door atau disebar di titik-titik pemeriksaan kesehatan.
Selain itu, tes belum diperuntukkan bagi semua warga. Tes baru diprioritaskan untuk warga dengan status orang dengan risiko (ODR), seperti perawat dan dokter, ODP, PDP, dan orang-orang dalam lingkaran positif Covid-19.
Lokasi tes akan difokuskan di tiga tempat, yakni Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi (untuk warga Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang); Stadion Pakansari, Cibinong (Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor); dan Stadion Si Jalak Harupat, Bandung (untuk warga selain Bodebek).
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, keterangan Gubernur Jabar terkait lokasi tes cepat Covid-19 tersebut hanya bersifat usulan. Menurut Dedie, gubernur menyerahkan keputusan akhir pelaksanaan ataupun lokasi tes cepat Covid-19 kepada setiap pemerintah daerah.
”Ada usulan dari Pak Gubernur untuk lokasi pelaksanaan tes dilakukan di area terbuka, seperti di stadion. Akan tetapi, nanti dilihat dulu alokasi alat untuk Kota Bogor. Kalau hanya 400 atau 300, nantinya tidak perlu di lapangan terbuka, tetapi bisa di rumah sakit atau di mana pun,” katanya.
Dedie menambahkan, informasi terakhir yang diterima, Pemkot Bogor akan mendapatkan 1.000 alat tes cepat Covid-19. Nantinya sebanyak 30 petugas medis akan mendapatkan pelatihan terkait cara penggunaan alat tersebut dan membantu pelaksanaan tes.
Sementara Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut akan melakukan tes cepat Covid-19 di Alun-alun Kota Depok. Tes tersebut juga baru akan diprioritaskan bagi warga yang berstatus PDP, ODP, dan tenaga kesehatan di setiap rumah sakit dan puskesmas.
Penyemprotan
Dalam mempercepat penanggulangan pandemi Covid-19 yang semakin meluas, pemda Bogor dan Depok akan kembali melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah titik mulai pekan ini.
Ade mengatakan, penyemprotan akan dilaksanakan di semua desa di Kabupaten Bogor. Sementara di Kota Bogor, Dedie menyebut penyemprotan akan dilakukan di 40 titik yang masih dipetakan. Namun, proses penyemprotan juga menyesuaikan ketersediaan bahan baku kimia.
Sementara di Kota Depok, Idris mengaku akan melakukan upaya penyemprotan disinfektan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di 51 titik mulai hari ini. Lokasi penyemprotan secara masif akan dilakukan di area-area publik yang strategis, seperti Jalan Cinere Raya dan Jalan Margonda Raya.
Hingga Senin sore, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor sebanyak enam kasus, Kota Bogor tujuh kasus, dan Depok 13 kasus. Dari data tersebut, tercatat satu pasien positif Covid-19 di Kabupaten dan Kota Bogor meninggal dunia.