Airin Minta Warga Proaktif Mencegah Penularan dengan Tidak Berkerumun Sementara
Wali Kota Tangsel meminta camat dan lurah, dibantu tokoh masyarakat dan Dewan Masjid Indonesia, menyampaikan hal ini kepada masyarakat.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany berupaya menekan kegiatan-kegiatan yang berpotensi menyedot massa di wilayahnya. Masyarakat diharapkan bisa mengerti dan paham untuk sementara waktu tidak menggelar kegiatan yang mengundang kerumunan orang demi mencegah penyebaran wabah Covid-19.
Hal itu diakuinya masih menjadi pekerjaan rumah, terlebih saat ini memasuki peringatan Isra Miraj. Sejumlah kegiatan doa bersama mulai bermunculan seiring dengan peringatan hari raya itu.
”Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) saya. Sekarang ini dalam rangka Isra Miraj. Semalam saja saya cek di daerah Bintaro itu, kan, wilayah tentang bagaimana orang berkerumun dan berkumpul. Ini yang mesti jadi kesadaran,” ujar Airin seusai memimpin apel penyemprotan disinfektan di Stasiun Rawa Buntu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Kamis (19/3/2020).
Airin mengatakan, saat ini Majelis Ulama Indonesia telah membuat fatwa yang memungkinkan umat Islam beribadah di kediaman masing-masing. Wali Kota Tangsel meminta camat dan lurah, dibantu tokoh masyarakat dan Dewan Masjid Indonesia, menyampaikan hal ini kepada masyarakat.
”Kami mendorong masyarakat untuk mengadakan kegiatan keagamaan secara sederhana saja, yang penting doanya tercapai,” katanya.
Sebelumnya, Airin mengumumkan penundaan kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2020 Provinsi Banten di Tangsel, yang sedianya dihelat pada Senin-Jumat, 23-27 Maret. Namun, penetapan status kejadian luar biasa (KLB) oleh Gubernur Banten Wahidin Halim akibat pandemi Covid-19 membuat kegiatan MTQ diputuskan untuk diundur.
Kepala Polres Tangsel Ajun Komisaris Besar Iman Setiawan mendukung langkah Wali Kota Tangsel tersebut. Namun, Iman tidak menjawab secara tegas ketika disinggung apakah polisi akan membubarkan kegiatan yang menyedot massa. Menurut dia, masyarakat Tangsel sudah memiliki kesadaran untuk tidak mengadakan acara yang mengumpulkan banyak orang di tengah pandemi Covid-19.
Pemantauan
Berkait penanganan Covid-19 di Tangsel, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Tangsel Tulus Muladiyono mengungkapkan, sejauh ini orang diduga Covid-19 berjumlah 86 orang dalam pemantauan, 26 pasien dalam pengawasan, 2 orang dinyatakan positif, dan 2 orang meninggal.
Saat ini Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Tangsel mengirim tim dari Dinas Kesehatan Tangsel. Mereka berupaya bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit swasta untuk dijadikan rumah sakit rujukan pasien Covid-19 sebelum dirujuk ke rumah sakit umum pusat.
Total ada delapan rumah sakit yang ditawarkan kerja sama oleh Pemkot Tangsel. Ke-8 rumah sakit itu adalah RS Sari Asih Ciputat, RS Premier Bintaro, RS Pondok Indah Bintaro, RS Eka BSD, RS Medika BSD, RS Omni Alam Sutera, RS Bhineka Bakti Husada, dan RSUD Kota Tangsel.