Kebakaran gedung penyimpanan kembali terjadi di Jakarta Utara. Gedung itu menyimpan barang yang diduga mengandung bahan kimia.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Salah satu gedung penyimpan barang yang mengandung bahan kimia di kawasan Pergudangan Central Cakung, Cilincing, Jakarta Utara, ludes terbakar pada Kamis (20/2/2020) siang. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, api yang membakar gedung itu merambat dan menyebabkan dua gudang penyimpanan kertas yang ada di sekitarnya juga terbakar.
Dari pantauan, Kamis sore, petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara masih berjibaku memadamkan api. Proses pemadaman berjalan sulit lantaran gudang yang terbakar merupakan bangunan tertutup.
”Kejadiannya sekitar pukul 14.00. Api pertama muncul dari bagian tengah, kemudian terus membesar,” kata Yoga (20), salah seorang saksi mata di lokasi kebakaran.
Edi (30), warga sekitar, mengatakan, sesaat sebelum terjadi kebakaran, dirinya mendengar bunyi ledakan sekitar tiga kali. Karyawan yang bekerja di dalam gudang itu pun berhamburan keluar menyelamatkan diri.
”Gudang ini baru buka tiga bulan. Kami tidak tahu dipakai untuk apa, tetapi beberapa karyawannya bilang itu pabrik bahan kimia,” ucapnya.
Mengandung bahan kimia
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Abdul Wahid mengatakan, untuk memadamkan api, pihaknya mengerahkan 11 mobil pemadam kebakaran. Rinciannya, tujuh unit mobil milik Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan sisanya bantuan dari Jakarta Timur.
”Yang sedang kami padamkan itu dua bangunan. Kami masih (dalam) proses pemadaman dulu. Penyebabnya belum tahu,” ujarnya.
Proses pemadaman sempat terkendala karena minimnya pasokan air di sekitar lokasi kebakaran. Pasokan air baru berjalan lancar setelah Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara menemukan dua sumber mata air di sekitar lokasi kebakaran.
”Sekarang sudah lancar. Pemadaman hanya terkendala asap dan akses masuk,” ucap Abdul.
Abdul mengatakan, dari material yang terlihat, gedung yang terbakar itu digunakan untuk menyimpan seng, beling, dan tumpukan kardus. ”Ada juga bahan kimia, tetapi jumlahnya sedikit sehingga tidak membahayakan petugas,” ujarnya.