Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Wilayah Bukti Kolaborasi
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Banjarbakula akan mengelola sampah dari dua kota, yaitu Banjarmasin dan Banjarbaru, serta tiga kabupaten, yaitu Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengapresiasi adanya Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Regional Banjarbakula yang menampung sampah dari lima kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Ia berharap agar kolaborasi antarkota dan kabupaten seperti ini bisa terus dilakukan.
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Banjarbakula akan mengelola sampah dari dua kota, yaitu Banjarmasin dan Banjarbaru, serta tiga kabupaten, yaitu Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut. TPA ini dapat menampung 790 ton sampah per hari.
”Kolaborasi antarkabupaten dan kota itu bisa dilakukan. Tidak perlu (mengedepankan) ego kedaerahan. Yang telah dilakukan Gubernur Kalsel dalam pengelolaan TPA ini bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain,” kata Presiden saat peresmian TPA Sampah Regional Banjarbakula di Banjarbaru, Jumat (7/2/2020).
Hadir pula dalam acara ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, serta Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
TPA Sampah Regional Banjarbakula di Banjarbaru dibangun di atas lahan seluas 15 hektar. Pembangunan berlangsung pada 12 Mei 2017 hingga 30 November 2018. Biaya yang dikucurkan untuk pembangunan TPA adalah Rp 149 miliar. Masa pakai TPA diprediksi mencapai 7-8 tahun.
TPA tersebut memiliki empat sanitary landfill. Keempatnya berfungsi sebagai tempat penimbunan sampah yang dilengkapi dengan pipa pembuangan gas metana. Sampah yang mulai menimbulkan bau akan ditimbun tanah setebal 10 sentimeter sebelum dilapisi dengan sampah baru. Sebuah sanitary landfill bisa memuat timbunan sampah hingga ketinggian 40 meter.
TPA Sampah Regional Banjarbakula dillengkapi dengan sejumlah fasilitas. Beberapa di antaranya adalah unit pengolahan lindi, bangunan cuci kendaraan, dan bangunan garasi.
Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan TPA sampah regional sangat efisien untuk mengolah sampah kawasan. Pembangunan ini ia sebut hanya akan berjalan dengan dukungan pemerintah kabupaten dan kota, terutama untuk menyediakan lahan.
Perlu diolah
Presiden menekankan pentingnya TPA di sebuah wilayah karena mengolah sampah bukan perkara sepele. Jika tidak diolah dengan baik, sampah berpotensi menimbulkan bencana. Di sisi lain, sampah diprediksi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
”TPA seperti ini perlu ditata dengan baik. Perlu juga fasilitas dan teknologi pengolahan yang modern dengan sistem pengelolaan dan manajemen yang baik. Masyarakat juga harus dilatih untuk mandiri sehingga bisa mengurangi dan memilah sampah,” kata Jokowi.
Ia juga mendorong semua wilayah untuk mengolah sampah agar bernilai tambah, misalnya mengonversi sampah menjadi energi baru terbarukan. Ada 10 kota yang ditunjuk Jokowi untuk memanfaatkan sampah menjadi energi baru, antara lain Jakarta, Tangerang, Denpasar, Surabaya, Solo, Makassar, Palembang, dan Bandung.