Cegah Banjir, Pemkot Tangerang Usulkan Normalisasi Kali Ledug
Pemerintah Kota Tangerang mencatat, 21 lokasi yang tersebar di Kecamatan Periuk, Karawaci, dan Jatiuwung masih terendam banjir hingga Selasa (4/2/2020).
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang, Banten, mengusulkan normalisasi Kali Ledug agar tidak terjadi lagi banjir di kawasan sekitarnya. Sebab, penurapan tidak mampu mencegah luapan air kali ke permukiman.
Pemerintah Kota Tangerang mencatat, 21 lokasi yang tersebar di Kecamatan Periuk, Karawaci, dan Jatiuwung masih terendam banjir hingga Selasa (4/2/2020). Bahkan, di kawasan perumahan Garden City Residence, Total Persada, Periuk Damai, dan Mutiara Peluit, air belum surut. Banjir terjadi sejak Sabtu (1/2/2020) malam sesudah hujan deras.
”Sudah dilakukan upaya maksimal dengan penurapan agar air tidak meluap, tetapi air meluap hingga menjebol tanggul,” kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin.
Luapan Kali Ledug merendam perumahan di sekitarnya dengan ketinggian mulai 60 sentimeter hingga 2 meter. Mesin-mesin pompa tidak berfungsi karena terendam air. Air baru dapat dialirkan menggunakan pompa jika banjir surut sampai di bawah tanggul.
Kondisi itu, kata Sachrudin, menunjukkan bahwa Kali Ledug tidak mampu lagi menampung air ketika hujan deras. Pemkot telah bersurat kepada pemerintah pusat untuk menormalisasi Kali Ledug.
Saat ini, surutnya banjir dipengaruhi intensitas hujan. Untuk itu, Sachrudin berharap tidak turun hujan dalam waktu dekat. ”Mudah-mudahan tidak turun hujan supaya banjir segera surut. Kalau surut, pompa bisa bekerja lagi,” ujarnya.
Sebanyak 9.000 warga terdampak banjir. Dari jumlah itu, 4.000 warga mengungsi ke 36 pos penampungan sementara yang tersebar di tujuh kelurahan, yaitu Periuk, Gebang Raya, Gembor, Margasari, Jurumudi Baru, Alam Jaya, dan Gandasari.
Saluran bermasalah
Warga mengeluhkan saluran air di perumahan yang tidak dikerjakan dengan baik oleh pengembang. Imbasnya, limpasan air dari Kali Ledug merendam perumahan dan tak kunjung surut.
Doni Dwi Kurniawan (34), warga RT 004 RW 015 Garden City Residence, mengatakan, saluran air tidak dikerjakan dengan baik oleh pengembang. ”Saluran air antarrumah tidak sama. Ketinggiannya berbeda dan tidak diturap sampai ke Kali Ledug,” ucapnya.
Akibatnya, limpasan air dari Kali Ledug merendam perumahan. Bahkan, Garden City Residence mendapat tambahan limpasan air dari danau dan perumahan Periuk Damai dan Mutiara Pluit.
Menurut dia, banjir kali ini adalah yang terparah karena merendam seluruh perumahan dan tak kunjung surut. Kondisi ini berbeda dengan banjir pada awal tahun yang merendam sebagian perumahan dan surut dalam waktu dua hari.
”Pengembang selalu bilang nanti diperbaiki, tetapi tidak kunjung diperbaiki,” lanjutnya.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah akan memanggil pengembang untuk membahas banjir di perumahan itu. Pengembang harus bertanggung jawab karena telah membangun hunian di lokasi yang kurang ideal.
”Pengembang harus bertanggung jawab. Nanti didiskusikan dan dicari solusi agar tidak kebanjiran,” kata Arief.