Waspada Virus Korona, Pemprov DKI Disinfeksi Rumah Potong Hewan
Disinfeksi dilakukan di rumah potong hewan di Jakarta. Posko pelaporan dibuat oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Ingin melaporkan dugaan kasus virus korona, publik dapat menghubungi 0813-8837-6955.
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta mewaspadai penyebaran virus korona jenis baru dengan melakukan disinfeksi pada rumah potong hewan di Jakarta.
”Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian) DKI Jakarta melakukan upaya biosekuriti berupa disinfeksi terhadap tempat-tempat yang terdapat interaksi antara manusia dan hewan, yakni rumah potong hewan. Disinfeksi rumah potong hewan ini bertujuan mencegah penularan agen penyakit lintas spesies, dari hewan ke manusia,” kata Kepala Dinas KPKP Darjamuni melalui pesan tertulis, Senin (27/1/2020).
Tindakan ini diambil karena dari kabar yang beredar, virus korona jenis baru berasal dari pasar yang menjual berbagai macam hewan hidup.
”Dalam kasus ini, virus korona jenis baru dikabarkan berasal dari pasar yang menjual berbagai macam hewan hidup, termasuk hewan liar. Maka dari itu, kami melakukan pencegahan dan kewaspadaan terhadap penyebaran virus ini,” ujar Darjamuni.
Seperti diberitakan, virus korona jenis baru diduga berasal dari sebuah pasar tradisional di Wuhan, China, yang menjual berbagai macam jenis binatang liar.
Hasil penelitian mengungkapkan, virus korona jenis baru ditemukan pada hewan liar, seperti kelelawar, dan dapat menular pada hewan ternak serta manusia. Seperti diberitakan kantor berita Xinhua, ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menemukan, virus korona jenis baru terkandung dalam 33 dari total 585 sampel daging yang dikumpulkan dari sebuah pasar grosir ikan laut di Wuhan. Pasar itu ditutup sejak 1 Januari 2020.
Otoritas China pun telah mengumumkan, perdagangan binatang liar dilarang secara nasional untuk mencegah penyebaran virus korona jenis baru sejak Minggu (26/1/2020).
Hingga hari ini, korban meninggal akibat terinfeksi virus korona mencapai 81 orang dari total 2.800 orang yang terinfeksi secara global. Selain China, kasus itu telah menyebar ke lebih dari 10 negara, termasuk Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Australia, Perancis, dan Amerika Serikat.
”Kasus yang muncul berupa pneumonia berat dengan gejala di antaranya demam, lemas, batuk kering dan sesak, atau kesulitan bernapas. Kondisi awal musim hujan seperti ini memang memiliki kecenderungan munculnya penyakit-penyakit infeksi yang perlu diwaspadai oleh masyarakat,” ujar Darjamuni.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal itu di antaranya sering mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan setelah makan, setelah batuk atau bersin, serta setelah kontak langsung dengan hewan.
Posko laporan
Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah membentuk posko khusus bagi tenaga kesehatan atau masyarakat yang ingin melaporkan dugaan kasus virus korona jenis baru. Publik pun dapat menghubungi 0813-8837-6955 melalui telepon atau aplikasi Whatsapp. Untuk kejadian gawat darurat, publik dapat menghubungi 112 atau 119.
”Sesuai perkembangan, kasus penyakit ini dapat menular antarmanusia secara terbatas. Belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit tersebut,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia.
Untuk mengurangi risiko terinfeksi virus korona jenis baru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang memiliki gejala batuk dan flu, khususnya jika orang tersebut memiliki riwayat perjalanan dari negara yang terinfeksi virus tersebut.
Masyarakat juga diingatkan untuk selalu membersihkan tangan dengan air mengalir dan sabun atau cairan antiseptik, menutup hidung dan mulut dengan tisu saat batuk dan bersin, serta masak daging dan telur hingga matang sempurna.