Tanggul karung pasir dinilai tak cukup kuat menahan aliran sungai saat cuaca ekstrem. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta sudah menyiagakan personel untuk segera memperbaiki tanggul jika tanggul karung pasir jebol.
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga Jakarta yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul sungai pada awal Januari 2020 mencemaskan ketahanan tanggul karung pasir yang dibangun untuk mengganti turap beton yang jebol. Mereka khawatir tanggul tak cukup kuat menahan cuaca ekstrem selama musim hujan tahun ini.
Pantauan Kompas, Jumat (10/1/2020), beberapa lokasi turap beton yang jebol kini ditambal dengan karung pasir. Di Jakarta Selatan, misalnya, tanggul karung pasir dibangun di Kecamatan Pasar Minggu, Kecamatan Mampang Prapatan, dan Kecamatan Pancoran. Kemudian di Jalan H Shibi, Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Atin (42), warga RT 013 RW 002 Srengseng Sawah, salah satu yang mengkhawatirkan ketahanan tanggul karung pasir. Apalagi hujan deras turun sepekan terakhir.
”Saya pikir tanggul pasir cuma bisa menahan hujan dan genangan dalam hitungan beberapa jam saja. Saya takutnya kalau hujan seperti saat 1 Januari kemarin, kan, mulai dini hari hingga malam tidak juga berhenti,” kata Atin.
Kekhawatiran serupa disampaikan warga Kelurahan Rawajati, Pancoran. Ketua RT 004 RW 007 Rawajati, Ihin Solihin (44), mencemaskan tanggul karung pasir yang berjarak 2 meter dari rumahnya.
”Tanggul itu baru dipasang Desember 2019. Saya khawatir kalau ada hujan lebat seperti 1 Januari lalu, tanggulnya ikut ambrol dan genangan di dekat rumah kami naiknya jadi lebih cepat,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berpeluang terjadi pada 9-12 Januari 2020. Ditambah lagi potensi kenaikan pasang air laut atau rob.
Terkait tanggul, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi menyatakan, keberadaan tanggul karung pasir dimaksudkan sebagai sistem penahan sementara. Tanggul tersebut saat ini dibuat di sejumlah kawasan tepi sungai di Jakarta.
”Untuk penahanan sementara agar mengurangi risiko longsor. Kami berharap itu bisa bertahan sampai musim hujan selesai tahun ini,” ucap Dudi.
Namun, jika kemudian tanggul karung pasir jebol, petugas sudah siap untuk memperbaikinya. ”Kami coba menjaga titik rawan itu jika sewaktu-waktu jebol,” ujarnya.
Total ada sekitar 8.000 petugas yang disiagakan Dinas SDA DKI Jakarta selama musim hujan. Selain di tanggul, mereka juga siaga berjaga di rumah pompa dan titik rawan banjir.
Dudi menambahkan, sebagian kawasan yang dipasang tanggul karung pasir adalah lahan yang akan dibebaskan untuk normalisasi sungai. Pembebasan lahan akan segera berlanjut pada tahun ini.