Sempat Terdampak Banjir, KRL Duri-Tangerang Kembali Beroperasi
Jalur KRL lintas Duri-Tangerang telah kembali beroperasi, tetapi pengoperasiannya masih terbatas karena belum tuntasnya perbaikan. Jarak waktu antarperjalanan KRL sekitar satu jam dari biasanya 15 menit sekali.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelayanan KRL commuterline lintas Duri-Tangerang telah kembali beroperasi pada Sabtu (4/1/2020) pagi setelah sempat terdampak banjir sejak awal pergantian tahun 2020, Rabu (1/1/2020). Namun, pengoperasian kereta masih terbatas dengan jarak waktu antarperjalanan KRL sekitar 1 jam.
Vice President Komunikasi Perusahan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan, perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang dibuka sejak pemberangkatan pertama pukul 04.30 WIB.
”Operasional kereta di lintas tersebut sementara masih hanya menggunakan satu jalur dari double track yang tersedia. Hal ini karena keamanan jalur rel masih perlu dijaga pasca-terendam banjir dan perbaikan yang dilakukan,” ujar Anne saat dihubungi di Jakarta.
Sebelumnya, perjalanan KRL lintas Tangerang-Duri terganggu karena ada genangan air setinggi 20 sentimeter di atas kop rel di antara Batuceper-Rawabuaya. Perjalanan KRL dari Tangerang hanya sampai Batuceper.
Anne menambahkan, dengan hanya satu jalur rel yang dapat dimanfaatkan, operasional jarak waktu antarperjalanan kereta dari Tangerang tujuan Duri maupun sebaliknya diatur sekitar 1 jam sekali. Padahal, biasanya 15 menit sekali.
Meskipun demikian, KCI masih akan menyediakan perjalanan KRL antara Stasiun Tangerang-Stasiun Batu Ceper sebagaimana dalam tiga hari terakhir untuk tetap mengakomodasi kebutuhan penumpang.
PT KCI mengimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan, baik di stasiun maupun di dalam KRL. Apabila kondisi kereta padat, penumpang diharapkan untuk tidak masuk ke dalam KRL.
Transportasi umum
Dinas Perhubungan DKI Jakarta memastikan seluruh layanan transportasi umum tetap berjalan pada Senin (6/1/2020) saat aktivitas warga Ibu Kota kembali normal. Layanan transportasi itu meliputi bus TransJakarta, kereta MRT, dan kereta ringan (LRT).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, dengan sisa dampak banjir yang masih ada serta belajar dari hujan deras pada Rabu lalu, ada prosedur standar operasi (SOP) yang dimiliki setiap jenis moda dalam memberikan layanan.
”SOP ada dan harus ada mitigasi sesuai standar pelayanan yang ditetapkan. Begitu ada banjir atau hujan deras, ada SOP yang dijalankan demi aspek keselamatan keamanan layanan,” ujarnya.
Khusus untuk bus Transjakarta, Syafrin menyebutkan, saat ini sudah ada peta genangan yang dimiliki PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta itu. Saat hujan deras turun di Jakarta, ada peta genangan di rute-rute bus Transjakarta.