Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Idham Azis memastikan perayaan malam Natal di seluruh Indonesia berlangsung aman dan kondusif.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Idham Azis memastikan perayaan Natal di seluruh Indonesia berlangsung aman dan kondusif. Semua itu terlaksana berkat peran serta seluruh elemen masyarakat. Diharapkan, kerja sama seluruh elemen masyarakat ini terus berlangsung hingga tahun baru nanti.
Idham menyampaikan hal tersebut dalam tinjauan pengamanan ke tiga gereja di Jakarta bersama Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, Selasa (24/12/2019) malam. Adapun ketiga gereja itu, yakni Huria Kristen Batak Protestan Slipi, Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat Shalom, Slipi, Jakarta Barat dan Gereja Katolik Bunda Hati Kudus, Kemakmuran Jakarta Pusat.
"Sampai saat ini seluruh Indonesia berjalan kondusif dan aman. Polri dan TNI akan terus mengecek ke wilayah-wilayah sampai tahun baru nanti. Kapolda dan Pangdam di seluruh Indonesia juga melaksanakan kegiatan serupa," kata Idham.
Di tiga gereja itu, perayaan malam Natal berlangsung khidmat dan khusyuk. Tinjauan tersebut, kata Idham, untuk memberi jaminan kepada masyarakat bahwa negara hadir untuk menjaga dan menjamin keaman serta ketertiban.
Rombongan juga meninjau pos-pos pengamanan. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, di pos ada TNI, Polri, dan pelopor masyarakat yang turut bergabung dalam rangka pengamanan perayaan natal. "Semuanya bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Artinya, situasi aman dan kondusif," kata Hadi.
Hadi mengimbau kepada seluruh petugas keamanan agar menjalankan tugas sebaik-baiknya dan melayani masyarakat dengan humanis sesuai standar operasional prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Pengamanan perayaan malam Natal di Jakarta dan sekitarnya melibatkan 8.189 personel yang tergabung dalam Operasi Lilin Jaya 2019. Para petugas pengamanan juga mendapatkan bantuan dari 700 anggota organisasi masyarakat dalam pengamanan gereja. Penempatan anggota ormas disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing gereja.