Penyebab kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek disebut-sebut akibat euforia masyarakat menjajal jalur baru itu.
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan terjadi peningkatan volume kendaraan hingga 80 persen pada Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek pada Sabtu (21/12/2019). Penyebab kemacetan di jalur itu disebutnya akibat euforia masyarakat.
”Ada kejutan karena banyak orang yang coba Tol Layang Jakarta-Cikampek hari ini (Sabtu). Ada sedikit macet. Jadi, mungkin ada pergeseran, yang tadinya naik kereta api, mereka mencoba (jalur tol),” ucap Budi Karya sewaktu meninjau arus mudik Natal di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Budi mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk, terjadi peningkatan volume kendaraan hingga 80 persen di jalur tol itu.
Lonjakan jumlah pengendara yang masuk tol menyebabkan PT Jasa Marga memberlakukan kebijakan buka tutup pada Sabtu siang. Kebijakan itu diambil untuk mencegah terjadi macet lebih parah di atas tol layang. Sebab, jika dibiarkan, tidak adanya jalur evakuasi selama terjadi kemacetan dapat menyebabkan kendaraan kehabisan bahan bakar dan juga pengemudi mengalami kelelahan.
”Saya setuju untuk dikurangi dulu supaya lancar karena tadi hampir dua jam (macet di tol layang). Padahal, waktu tempuh yang ideal satu jam,” ujar Budi.
Ia menambahkan, sejak awal rekayasa lalu lintas dengan sistem satu arah (one way) diterapkan pada Tol Cikopo-Palimanan. Sistem satu arah ini direncanakan berakhir selepas puncak arus mudik dan balik Natal dan Tahun Baru.
”Dalam skenario besok sebenarnya sudah tidak one way. Tapi nanti kami lihat. Kalau malam ini Tol Jakarta-Cikampek padat, akan kami kurangi dan yang di Tol Cipali satu arah. Tetapi, semua di bawah komando Korps Lalu Lintas Polri,” lanjutnya.
Tepat waktu
Sementara itu, pantauan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, pada Sabtu sore, relatif tidak terjadi kepadatan penumpang yang signifikan. Hal ini terjadi lantaran kereta api yang disiapkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berangkat tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
Sunardi (40), salah satu warga yang akan berlibur ke Semarang, mengatakan sudah membeli tiket sejak satu minggu lalu. Pembelian tiket kian mudah lantaran bisa dilakukan dengan sistem digital.
Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, secara keseluruhan prediksi jumlah penumpang masa libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 meningkat 7 persen dibandingkan dengan tahun 2018.
Pada tahun ini, jumlah penumpang diperkirakan 1.347.743 orang. Sementara itu, pada 2018, jumlah penumpang sebanyak 1.254.307 orang.