logo Kompas.id
MetropolitanJakarta Masih Dianggap Kota...
Iklan

Jakarta Masih Dianggap Kota Intoleran

Jakarta merupakan kota yang mengalami paradoks. Semakin modern kota, idealnya semakin adab dan inklusif. Sayangnya, Jakarta justru menjadi kota intoleran nomor tiga terbawah versi Setara Institute.

Oleh
Dian Dewi Purnamasari/J Galuh Bimantara
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TwPf5EQF4U3-VMg4R6b-GSHBziY=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fc32a9f42-b0ce-4d96-8b7c-747fef392f6e_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Ilustrasi: Para pengendara melintasi mural bertema Keindonesiaan di bawah jembatan layang Transjakarta, Jalan Ciledug Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (23/11/2019). Merawat Keindonesiaan berarti menghargai keberagaman, perbedaan, toleransi, menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, dan juga memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

JAKARTA, KOMPAS — Jakarta merupakan kota yang mengalami paradoks jika dilihat dari sudut pandang toleransi. Semakin modern kota idealnya semakin adab dan inklusif. Sayangnya, Jakarta justru menjadi kota intoleran nomor tiga terbawah versi Setara Institute.

Setara Institute adalah lembaga nirlaba yang berfokus meneliti dan mengadvokasi masalah demokrasi, kebebasan politik, dan hak asasi manusia (HAM). Setara Institute merilis indeks kota toleran tahun 2018.

Editor:
agnesrita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000