Trotoar mengganggu lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan. Warga berharap, seluruh trotoar bisa segera dibongkar, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan jalan.
Oleh
Aguido Adri/Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian trotoar di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, yang mengganggu lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan sudah dibongkar. Warga berharap, seluruh trotoar bisa segera dibongkar kemudian dilanjutkan dengan perbaikan jalan.
Marwan Hadi (53), warga Duren Sawit, menyambut positif pembongkaran trotoar di Jalan Kalimalang. Pasalnya, trotoar yang berada di badan jalan tersebut kerap membuat macet dan berbahaya saat malam.
”Saat sore arus pulang, jalan di sini (Jalan Raya Kalimalang) sering macet, padahal lebar. Namun, dengan keberadaan trotoar itu jalan jadi sempit dan macet akhirnya. Nah, sekarang trotoar sudah dibongkar. Lumayanlah, enggak terlalu macet kayak dulu,” tutur Marwan, Kamis (3/10/2019), di Jakarta.
Hal senada dikatakan pengemudi lainnya, Jafri Altiansyah (40), karyawan swasta yang tinggal di Bekasi. Ia berharap, trotoar di tengah jalan yang belum berhasil dibongkar segera dibongkar agar arus lalu lintas semakin lancar. Selain itu, dia juga berharap, pembongkaran diikuti perbaikan jalan yang menghubungkan Jakarta dan Bekasi tersebut.
”Bagus sudah dibongkar trotoarnya biar tidak membahayakan pengendara dan macet berkurang. Semoga segera dibongkar semuanya dan jalan di sisi kirinya diperbaiki juga biar rata dengan jalan sebelah kanannya. Perlu juga bikin marka jalan, ya,” kata Jafri.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sugiyartanto menekankan, trotoar di jalan arteri ataupun kolektor tidak boleh berada di tengah jalan. Berkaitan dengan itu, trotoar di tengah jalan di Jalan Raya Kalimalang harus dibongkar. Pembongkaran itu menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan sudah mengundang pihak pengelola Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) untuk mengkaji keberadaan trotoar.
”Keluhan keberadaan trotoar itu sudah kita dengar. Jika trotoar tidak ada manfaatnya, bongkar saja. Daripada bahaya untuk masyarakat yang melintas kawasan tersebut. Pemkot Jakarta Timur tidak bisa langsung melakukan pembongkaran waktu itu karena pembangunan trotoar satu paket dengan pembangunan Tol Becakayu,” tutur Anwar.
Direktur Teknis dan Operasional PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, Ayuda Prihantoro, mengatakan, selain menata trotoar, pihaknya akan membangun taman di lajur kiri.
”Kami akan bangun taman di belakang ruang kosong trotoar Jalan Kalimalang. Sudah ada dalam DED (detail engineering design)-nya,” ujar Ayuda.