Mayat Dalam Ember Telah Membusuk Selama Beberapa Minggu
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Mayat seorang pria yang ditemukan di sekitar Jembatan Cihuni, Jalan SKKI, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (21/4/2019) malam lalu, masih menjadi misteri. Hingga Senin (22/4/2019), warga setempat tidak mengenali identitas mayat tersebut karena telah membusuk selama beberapa minggu.
Sarno (37), warga Priyang, Tangerang Selatan, adalah orang yang pertama kali menemukan mayat tersebut. Saat berada di sekitar Jembatan Cihuni, tepatnya di belakang tembok pembatas jembatan, Sarno menemukan mayat itu dalam kondisi kepala dan tubuh yang terpisah.
"Saat itu saya sedang mencari kroto (telur semut) untuk pakan burung di balik tembok pembatas jembatan. Saat sibuk mencari, saya menemukan benda bulat yang awalnya saya kira buah kelapa. Setelah dilihat, ternyata itu kepala manusia," ungkap Sarno, di Tangerang Selatan, Senin sore.
Sarno kemudian menemukan badan mayat yang berjarak sekitar satu meter dari temuan batok kepala. Hanya kaki yang dapat dilihat dari mayat itu, sementara tubuh mayat ditutupi dengan ember cat besar.
Sarno kemudian mencari pertolongan dan mendapati Doni Anwar (28), warga Desa Cihuni, yang membantu dirinya melapor ke polisi serta ke pengurus warga setempat.
Doni mengatakan, identitas mayat tersebut saat ini masih sulit dikenali. Setelah dirinya melapor ke pengurus warga di Desa Cihuni, menurut dia, tidak ditemukan warga yang mendadak hilang selama beberapa pekan terakhir.
"Dugaan saya, mayat itu bukan warga dari desa ini. Lagipula, kondisi mayat sudah sampai jadi tengkorak, mungkin sudah hampir sebulan ada di situ," tutur Doni.
Terkait kasus ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tangerang Selatan Ajun Komisaris Alexander Yurikho mengatakan, mayat itu kini telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diperiksa oleh tim forensik.
"Kami belum bisa memutuskan dugaan pembunuhan atas korban. Jika dilihat kondisi korban saat ditemukan, normalnya keadaan jenazah sudah lama mengalami pembusukan," kata Alexander.
Kawasan sepi
Hadi Supriyanto (51), warga setempat, mengatakan bahwa Jembatan Cihuni adalah kawasan yang sepi saat malam hari. Ia cenderung berhati-hati ketika melalui kawasan jembatan pada waktu malam.
Jembatan Cihuni adalah kawasan yang sepi saat malam hari.
"Karena sebagian besar kawasan sekitar jembatan tersebut adalah daerah kompleks perumahan. Kalau sudah malam, tidak banyak kendaraan yang melintas. Apalagi di situ minim pencahayaan," ucap Hadi.
Doni mengatakan, terjadi beberapa kasus pencurian di kawasan jembatan. Tahun lalu, adiknya sempat ditodong oleh penjambret di jembatan tersebut.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa sempat ada warga yang meninggal karena aksi pembegalan pada 2017.
"Jembatan itu kan perbatasan antara Kabupaten Tangerang dengan Tangerang Selatan. Karena perbatasan, seakan tidak ada yang mengurus. Orang cuma numpang lewat saja di sana," ujar Doni.