Arus kendaraan pemudik lburan Natal dan Tahun Baru mulai memadati gerbang tol Kalikakung Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/12/2018).
JAKARTA, KOMPAS – Kepolisian Negara RI memastikan Operasi Lilin 2018 di enam wilayah kepolisian daerah di Pulau Jawa telah mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas dalam perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Selama 12 hari operasi kepolisian itu berlangsung, terhitung sebanyak 673 kecelakaan lalu lintas terjadi. Jumlah itu menurun 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Adapun jumlah kecelakaan lalu lintas pada Operasi Lilin 2017 berjumlah 965 kejadian. Dengan menurunnya angka kecelakaan berimbas pula pada penurunan jumlah korban. Pada Operasi Lilin 2018 terdapat 176 korban meninggal dunia dan 150 korban luka berat, serta 813 korban luka ringan. Angka itu turun sekitar 30 persen dari operasi tahun 2017 yang mencapai 250 korban meninggal dunia, 232 korban luka berat, dan 1.139 korban luka ringan.
“Penurunan itu juga berdampak pada penurunan jumlah kerugian material sebesar 47 persen. Kerugian akibat kecelakaan lalu lintas selama Operasi Lilin 2018 mencapai Rp 1,9 miliar sedangkan tahun lalu mencapai Rp 3,7 miliar,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo, Rabu (2/1/2019), di Markas Besar Polri, Jakarta.
Lebih lanjut, Dedi menuturkan, atensi utama Polri dalam Operasi Lilin 2018 ialah mengantisipasi berbagai jenis pelanggaran yang menjadi penyebab awal kecelakaan lalu lintas. Selain itu, sebanyak 93.752 personel kepolisian yang ditugaskan juga memberikan pelayanan optimal kepada para pengendara untuk lebih mematuhi aturan berkendara agar memberikan keselamatan bagi diri mereka dan pengendara lain.
Selama Operasi Lilin 2018 yang berlangsung pada 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019, anggota kepolisian melakukan 90.894 penindakan pelanggaran lalu lintas. Dengan rincian, 44.168 penindakan berupa tilang, lalu 46.726 melakukan teguran kepada pengendara kendaraan bermotor.
Wilayah prioritas Operasi Lilin 2018 ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Banten.
Keamanan
Selain penurunan angka kecelakaan lalu lintas, Dedi menjelaskan, Operasi Lilin 2018 juga telah mengantisipasi berbagai aksi kriminalitas yang berpotensi menganggu perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Kami telah mengantisipasi dan memitigasi berbagai potensi gangguan keamanan, termasuk aksi terorisme, untuk memberi rasa aman kepada masyarakat selama perayaan akhir tahun,” kata Dedi.
Selain mengerahkan personel kepolisian, Operasi Lilin 2018 juga dibantu oleh Tentara Nasional Indonesia dan sejumlah organisasi kemasyarakatan. Utamanya untuk menjamin berlangsungnya perayaan Natal dan Tahun Baru yang aman dan kondusif.
Secara terpisah, komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Poengky Indarti, mengapresiasi Operasi Lilin 2018 yang telah memberi rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Keberhasilan itu, lanjutnya, menunjukkan telah hadir kesadaran bersama bagi seluruh instansi dan elemen terkait untuk menjaga keamanan di Tanah Air.
“Operasi Lilin 2018 yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama menunjukkan telah hadir satu kesepahaman bahwa pengamanan wilayah adalah tanggung jawab bersama, buka hanya Polri semata,” ujar Poengky.
Untuk itu, Poengky berharap koordinasi itu terus ditingkatkan untuk menjami keamanan dan situasi kondusif selama agenda besar nasional pada tahun ini, yaitu Pemilu 2019.