KARAWANG, KOMPAS -- Kemacetan masih terjadi di jalur tol Jakarta-Cikampek dua hari menjelang puncak arus mudik liburan Natal dan tahun baru yang diperkirakan terjadi pada 22 Desember 2018. Penyempitan ruas jalan akibat pengerjaan proyek dan tingginya volume kendaraan seperti truk menjadi penyebab kemacetan.
Kendaraan mulai melambat di Kilometer (km) 8 arah menuju Cikampek, Rabu (19/12/2018) siang. Kemacetan paling parah ada di pertemuan jalur tol lingkar luar dan tol Jakarta-Cikampek di Km 8-10. Laju kendaraan maksimal di tengah kemacetan adalah 20 km/jam. Kemacetan mulai terurai di Km 13.
Kepadatan kendaraan juga terpantau di Km 19 arah Cikampek. Bahkan, para pengendara harus mengantre cukup lama untuk masuk ke area peristirahatan di Km 19.
Lalu lintas kembali terpantau macet di Km 30-39 arah Cikampek. Kendaraan dapat melaju dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam hingga 40 km/jam. Waktu tempuh dari Km 30 menuju ke Km 39 adalah sekitar 90 menit.
Lalu lintas kembali lancar setelah pengendara melewati Rest Area Km 39. Di arah sebaliknya, kemacetan juga terjadi di Km 40-49 arah Jakarta.
Kemacetan terjadi karena pembangunan LRT Jakarta-Bekasi Timur, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated. Akibatnya, terjadi penyempitan ruas jalan dan berimbas pada kemacetan. Padahal, wacana pemberhentian sementara proyek tersebut berlaku pada 18 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019.
Hingga hari ini, proyek-proyek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek masih berlangsung. Sejumlah pekerja proyek masih aktif bekerja dan sejumlah alat berat masih beroperasi.
Selain itu, kemacetan juga dipengaruhi oleh banyaknya kendaraan besar yang melintas di tol, seperti truk dan kontainer.
Waktu tempuh
Kemacetan di sejumlah titik Jalan Tol Jakarta-Cikampek membuat waktu tempuh perjalanan menjadi lebih lama. Rata-rata pengendara butuh waktu 2-7 jam lebih lama untuk sampai ke tujuan.
Deden (29), warga Karawang mengatakan, ia selalu ke Pasar Tanah Abang, Jakarta, tiga kali dalam seminggu untuk belanja kurma. Ia berangkat pukul 06.00 melalui Gerbang Tol Cikopo dan keluar melalui Gerbang Tol Slipi pukul 10.00. Perjalanan pulang ke Karawang pun melalui jalur yang sama. Namun, perjalanannya semakin panjang karena bisa memakan waktu hingga lima jam.
“Sejak pembangunan jalan tol dan LRT, waktu tempuh semakin lama karena jalan semakin sempit. Keberadaan truk-truk besar juga membuat arus kendaraan semakin padat. Padahal, dulu hanya satu-dua jam saja,” kata Deden saat di temui di rest area Km 19.
Deden mengeluhkan efektifitas waktu, tenaga, dan pengeluaran yang menjadi lebih besar ketika terjebak macet. Biasanya, ia menyiapkan dana Rp 400.000 untuk berpergian. Kini, ia harus menyiapkan Rp 600.000 untuk menempuh perjalanan Karawang-Jakarta dan sebaliknya.
"Biasanya uang bensin Rp 150.000 untuk perjalanan pulanh-pergi. Sekarang butuh Rp 200.000. Saya harap pembangunan tol dan LRT cepat selesai dan arus lalu lintas kembali lancar," kata Deden.
Salah satu pengendara mobil pribadi, Koni (42) merasakan hal yang sama. Sebelum proyek pembangunan ada, rute Bandung-Pamulang dan arah sebaliknya membutuhkan waktu masing-masing tiga jam. Kini ia membutuhkan waktu sekitar 4-7 jam.
Sementara itu, Ahsan (40), sopir kontainer mengatakan, dari Gerbang Tol Tanjung Priok menuju Gerbang Tol Cikarang membutuhkan waktu enam hingga tujuh jam. Terkait larangan bagi truk untuk melintas di jalan tol, Ahsan menuturkan sudah mengetahui informasi tersebut. Larangan diberlakukan untuk mengantisipasi kemacetan karena libur panjang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019,
“Jumat besok hingga Rabu depan truk nggak boleh melintas. Tapi, saya tidak tahu persis aturan tersebut sampai kapan, apakah diperpanjang sampai tahun baru? Nggak tahu,” kata Ahsan yang dalam seminggu empat kali melintas Tol Tanjung Priok-Tol Cikarang.
Sedangkan sopir truk lainnya Parudian (23) dan Dedi (35) mengaku tidak mengetahui ada larangan truk melintas di jalan tol. Seorang sopir truk lain, Diki (25) mengatakan, larangan itu umumnya berlaku 3-4 hari menjelang Natal. Truk dan kontainer umumnya bisa kembali melintas di jalan tol pada 2 Januari.