BOGOR, KOMPAS - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mulai menjalankan program konversi angkutan kota (angkot). Program ini direalisasika dengan mengganti angkot sebelumnya dengan ukuran yang lebih besar. Program juga diwujudkan dengan pemberlakuan rute baru angkot di mana sebagian menggunakan angkutan bus.
Program ini menjadi bahasan utama pada pertemuan antara Dinas Perhubungan Kota Bogor dengan Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor, Selasa (18/9/2018). "Kami akan menerapkan trayek angkot baru," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Rakhmawati, Selasa (18/9/2018).
Trayek baru angkot Bogor terdiri dari tujuh treyek utama dan 23 trayek
pendukung. Dua trayek utama saat ini sudah beroperasi, yaitu transpakuan 1
jurusan Cidangiang-Bubulak dan Transpakuan 7 jurusan Cidangiang-Sentul City.
Layanan penumpang di dua trayek utama itu dilakukan dengan menggunakan bus sedang dan dioperasikan oleh Perusahaan Daerah Jasa Transportasi.
Sementara di trayek lain, Pemkot Bogor mulai mengenalkan angkot modern untuk mendukung layanan penumpang, salah satunya trayek transpakuan 4 jusuran Ciawi-Ciparigi. Paling tidak ada 20 angkot modern yangakan dioperasikan di rute itu. Angkot modern ini merupakan moda angkutan umum yang kapasitasnya 14 orang, lebih banyak dari angkot sebelumnya yaitu 11 orang.
Kepala Angkutan Dishub Kota Bogor Jimmy Hutapea mengatakan angkot modern itu selaras dengan program konversi angkot. Sebab, selain skema tiga angkot diganti satu bus sedang, juga ada skema tiga angkot diganti dua angkot besar.
"Istilahnya saja angkot modern. Bagi kami yang penting, kapasitas dan fisik angkot sesuai standar pelayanan mininum ke penumpang," kata Hutapea.
Secara umum anggota DPRD Kota Bogor mendukung penerapan konversi angkot.
Termasuk penjelasan tentang berkurangnya kebutuhan sopir angkot di satu sisi dan bertambahnya kebutuhan tenaga staf manajemen dan pemeliharaan kendaraan di para badan hukum jasa angkutan umum.
Dinas Perhubungan Kota Bogor telah menerima permohonan rekomendasi
operasional angkot modern dari Kodjari (Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri).
Ada 20 unit angkot yang dimohon Kodjari yang akan dioperasi di trayek TPK 4