JAKARTA, KOMPAS--Keributan antara penyewa kios dan pihak keamanan di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, berakhir damai. Sebanyak tujuh petugas keamanan yang terlibat pada kejadian tersebut dikembalikan ke perusahaan penyedia tenaga alih daya.
Perdamaian itu dicapai setelah adanya pertemuan antara pengelola, keamanan, dan penyewa difasilitasi oleh Polsek Tanah Abang, Senin (27/08/2018) kemarin. Pada pertemuan itu, penyewa kios mengakui kesalahannya menggunakan lorong meletakkan barang dagangan. Sementara petugas keamanan meminta maaf karena menggunakan kata-kata kasar untuk mengingatkan pedagang.
Manajer Properti PT Kelola Prima Sukses (pengelola Blok B), Bevi Linawati mengatakan tujuh petugas yang terlibat pada peristiwa keributan itu dipulangkan ke perusahaan penyedia tenaga alih daya.”Per 27 Agustus, tujuh sekuriti tersebut sudah dikembalikan ke CPM ((Cahaya Perkasa Mandiri) dan diganti dengan yang baru,” kata Bevi.
Bevi mengakui petugas keamanan melakukan tindakan di luar kewenangannya. “Ke depan, kami akan mengingatkan sekuriti yang bertugas agar menjaga komunikasi yang baik dengan penyewa,” kata dia.
Keributan bermula saat tujuh petugas keamanan Blok B Pasar Tanah Abang menertibkan lorong pejalan kaki di depan kios di lantai 2 los F Kamis (23/8/2018) lalu. Peristiwa ini terekam kamera video dan viral di media sosial berdurasi 1 menit 36 detik.
Pantauan Kompas, Senin (27/8/2018), kios yang berada di lantai 2 tersebut menjual pakaian olahraga dan usaha sablon. Di depan kios, terdapat lorong untuk pejalan kaki. Lorong selebar 1,5 meter inilah yang dimanfaatkan penyewa untuk meletakkan barang dagangan yang sudah tidak muat di kiosnya.
Penyewa kios los F no 23-25 tidak berada di lokasi, sementara para karyawannya menolak untuk berkomentar. Sejumlah pedagang di lantai 1 maupun di lantai 2 mengatakan, tidak ada sewa lahan di Blok B.
Aji (43), penyewa kios di lantai 2, mengatakan, petugas keamanan sering menertibkan lorong di depan kiosnya. Sekitar lima karung pakaian terlihat mengisi lorong di depan kios Aji. “Kalau ada petugas lewat, barang-barang itu disarankan untuk dimasukkan lagi ke kios,” kata dia. (Insan Alfajri)