JAKARTA, KOMPAS — Pembaruan sistem tiket elektronik kereta api commuter line (KRL) membuat warga harus antre membeli tiket manual, Senin (23/7/2018). Hingga pukul 11.25 WIB, antrean panjang masih terjadi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
”Untung ada suami saya yang antre. Saya kesulitan karena bawa anak kecil,” kata Mursidah (31) yang duduk di lantai stasiun menunggu suaminya.
Warga mengantre di empat loket. Setiap loket ada sekitar 20 orang yang mengantre. Di sekitar antrean, banyak warga yang duduk menunggu kerabatnya membeli tiket.
Ketika kereta tiba, penumpang juga mengantre saat akan keluar dari stasiun. Awalnya hanya tiga pegawai yang menerima tiket manual dari penumpang. Namun, karena antrean makin panjang, jumlah pegawai ditambah menjadi enam orang.
Di antara warga yang mengantre, seorang teknisi juga tengah memperbaiki mesin tap kartu KRL. Sesekali ia membantu memeriksa tiket dari penumpang yang akan keluar.
Petugas satpam KRL, Perlin S, mengatakan, penggunaan tiket manual bisa berlangsung hingga Selasa (24/7/2018) atau Rabu (25/7/2018). Ia selalu mengulang jawabannya saat penumpang bertanya.
Sudah aktif
Sistem tiket online telah aktif di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, Senin pukul 11.30 WIB. Warga sudah bisa menggunakan tiket elektriknya kembali.
Warga yang telanjur membeli tiket manual atau karcis akan melewati pintu darurat yang dijaga petugas KRL atau satpam. Begitu pula warga yang berangkat dari stasiun lain dan baru tiba di Stasiun Palmerah. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)