PPDB Daring 2018 Ratakan Kesempatan Bersekolah
JAKARTA, KOMPAS — Pelayanan penerimaan peserta didik baru (PPDB) daring 2018 memberikan keadilan bagi masyarakat luas dalam menentukan pilihan melanjutkan sekolah. Kesenjangan antara sekolah favorit dan tidak favorit perlahan mulai diputus.
Berpredikat sekolah unggulan di wilayah kota Jakarta Barat, SMA Negeri 78 Jakarta dan SMP Negeri 75 Jakarta memfasilitasi kebutuhan warga dalam mendaftar sekolah melalui PPDB daring. Pada hari pertama masa lapor diri bagi calon siswa yang diterima melalui jalur umum, Kamis (5/7/2018), puluhan orangtua murid bersama anaknya datang dan mengisi lembar isian peserta didik baru di ruang laboratorium biologi SMA Negeri 78.
Ruang belajar itu difungsikan sebagai lokasi lapor diri bagi peserta didik baru di jalur umum. Sementara peserta didik yang diterima lewat jalur afirmasi dilayani di laboratorium fisika. Ketua panitia PPDB di SMA Negeri 78 Jakarta, Zainuddin, mengatakan, pihaknya telah membuka pelayanan bagi orangtua calon murid sejak tahap pertama PPDB akhir Juni lalu.
”Warga minta bantuan kami untuk memasukkan data pendaftaran. Soalnya orangtua khawatir salah memasukkan data. Maka, kami berikan pendampingan,” kata Zainuddin.
Di sela-sela pendampingan calon siswa dalam tahap lapor diri, Zainuddin menjelaskan, proses lapor diri sangat penting bagi pencatatan berkas peserta didik sebelum memasuki masa orientasi sekolah. ”Jika nanti ada calon siswa yang tidak lapor diri, akan di-black list. Datanya akan diblokir di sistem PPDB,” ujar Zainuddin.
Calon siswa dapat melakukan lapor diri dengan membawa berkas meliputi fotokopi kartu keluarga dan akta kelahiran, lembar cetak pilihan sekolah, lembar nomor induk siswa nasional (NISN), dan lembar isian lapor diri.
”Yang terpenting, (calon siswa) datang dan mengisi daftar nama calon peserta didik saja dahulu,” kata M Rosidin, petugas pelayanan PPDB SMA Negeri 78 Jakarta. Selanjutnya, petugas akan mencocokkan dengan daftar nama siswa pada laman PPDB daring. Jika ada calon siswa yang belum melaporkan, panitia PPDB SMA Negeri 78 akan mengingatkan via telepon.
”Kami telepon, tanyakan kenapa belum melapor. Ataukah memang tidak mau lapor diri kalau barangkali mengundurkan diri,” kata Rosidin. Tahap lapor diri berlangsung hingga Jumat (6/7/2018).
Meratakan hak pendidikan
Dibandingkan tahun lalu, PPDB daring 2018 mendahulukan penerimaan di jalur lokal yang diadakan pada 25-27 Juni. Sementara itu, jalur umum dibuka pada 2-4 Juli. Ketentuan ini memberikan kesempatan yang lebih merata kepada calon-calon peserta didik memilih sekolah sesuai dengan keinginannya.
Salah satunya adalah sekolah yang mudah dijangkau dari tempat tinggal calon siswa. Ini akan turut mengefisiensikan biaya dan waktu tempuh peserta didik dalam bersekolah.
Sunarya, salah satu orangtua calon siswa, menentukan SMP Negeri 75 Jakarta sebagai pilihan pertama bagi anaknya karena dekat dari rumah. Bertempat tinggal di Jalan Jomas, Meruya, Jakarta Barat, ia dapat mudah mengantar Erdwina, putrinya, ke sekolah.
”Bisa berangkat pagi, cukup sekitar 20 menit. Kalau pulang dia (Erdwina) bisa sendiri, naik angkot M11,” tutur Sunarya.
Di samping itu, sistem PPDB 2018 juga memberikan kesempatan bagi calon peserta didik untuk diterima ke sekolah favoritnya walaupun tidak tinggal di zona terdekat. Hal ini difasilitasi melalui jalur umum. Namun, jumlah siswa yang diterima dari jalur umum lebih sedikit dibandingkan dari jalur lokal.
SMP Negeri 75 Jakarta sebagai sekolah unggulan terbaik di wilayah Jakarta Barat dan peringkat ketiga se-Provinsi DKI Jakarta tahun ini menerima 218 siswa baru. Rinciannya, 125 orang dari jalur lokal, 73 orang jalur umum; 10 orang jalur afirmasi, 9 orang jalur prestasi, dan 1 orang di jalur inklusi. Dari 73 orang di jalur umum, ada 63 calon siswa yang berdomisili di DKI dan 10 berdomisili di luar DKI. Adapun seorang calon siswa yang diterima di jalur inklusi adalah anak berkebutuhan khusus yang punya kecenderungan kelambatan dalam belajar.
Kepala SMP Negeri 75 Jakarta Hj Supriheni mengungkapkan, pihaknya menyambut baik aturan dan petunjuk teknis PPDB daring 2018 yang memudahkan proses penerimaan siswa baru. Dia berharap, bila berhasil dikembangkan, sistem PPDB daring dapat diterapkan setiap tahun.
Dengan sistem PPDB ini, katanya, ”Siapa pun bisa masuk (mendaftar) dengan catatan nilainya memadai. Persaingannya juga adil berdasarkan nilai.” Selanjutnya, untuk mempertahankan citra sebagai sekolah favorit, Supriheni akan berusaha meningkatkan kualitas belajar-mengajar, baik aspek akademis ataupun nonakademis, seperti olahraga dan kesenian.
Sementara itu, SMA Negeri 78 Jakarta sebagai salah satu SMA terfavorit di Ibu Kota telah menyeleksi 400 pelajar terbaik sebagai siswa baru. Komposisi terbesar dijangkau dari jalur lokal sebanyak 237 orang. Di jalur umum, ada 116 orang yang berdomisili di DKI dan 19 orang berdomisili di luar DKI.
Dengan aturan penerimaan jalur lokal dibuka mendahului jalur umum, PPDB 2018 tampak memberikan keleluasaan bagi masyarakat menentukan pilihan sekolah. Ini pun dapat membangun iklim sehat dunia pendidikan, khususnya meratakan persebaran daya tampung calon siswa baru di beberapa sekolah.
”Supaya tidak ada kesenjangan lagi, seperti ada sekolah yang siswanya banyak, tetapi malah ada juga sekolah lain yang tidak dapat siswa,” ujar Sunarya. (E09)