Jakarta, Kompas -- Wisata Kota Tua, Jakarta, ramai dikunjungi wisatawan, baik dari Jakarta, luar kota, hingga luar negeri. Polisi mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap segala bentuk kejahatan yang dapat terjadi.
Pada hari Lebaran, Jumat (15/06/2018) sekitar pukul 15.00, Wisata Kota Tua kembali ramai. Suara kring-kring sepeda terdengar di Taman Fatahillah. Alunan musik dari para pengamen pun turut meramaikan suasana.
Meski cuaca cukup panas, sekitar 32 derajat celcius, warga tetap antusias menikmati Kota Tua. Ada yang mengendarai sepeda ontel, berswafoto dengan manusia patung, dan juga sekadar menikmati suasana.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Hanny Hidayat, mengatakan, kepolisian akan terus menjaga keamanan selama 24 jam. Warga juga diharapkan tetap waspada selama menikmati liburan ini.
"Kami tetap menjaga keamanan agar masyarakat merasa terlindungi dan terayomi. Namun, warga pun harus tetap waspada terhadap copet dan orang tak dikenal, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Polisi memang menjaga siang dan malam, tapi kan masyarakat juga harus melindungi dirinya sendiri," kata Hanny.
Di area Kota Tua, ada 56 orang petugas keamanan baik dari polisi lalu lintas, satuan polisi pamong praja, dinas perhubungan, dan juga satuan petugas Kota Tua.
Kepala Pos Pengamanan Operasi Ketupat Jaya tahun 2018 Taman Fatahillah Ajun Komisaris I Made Purjana, polisi juga sudah mengantisipasi bila terjadi aksi teror.
"Kami sudah siapkan drum dan pasir di depan pos untuk mencegah kalau ada yang menabrakkan kendaraannya ke pos. Selain itu juga kami sudah siapkan rompi anti peluru, senjata laras panjang, dan helm baja," kata Purjana.
Menurut Purjana, kawasan Kota Tua ini akan semakin ramai dan puncaknya pada Minggu (17/06/2018) nanti. Warga juga sudah diimbau tidak perlu takut terhadap ancaman terorisme, karena kepolisian telah berupaya mengantisipasi dan siap menangani bila hal tersebut terjadi.
Merasa aman
Warga Jakarta, Rina Riati (36), berlibur bersama putri (Herlina 11), dan ibunya, Hariyanti (56). Setelah menunaikan salat Id dan mengunjungi makam, mereka pun menikmati liburan di Kota Tua.
Rina mengaku merasa aman berwisata di Kota Tua. "Saya sih berharapnya polisi bisa terus menjaga keamanan. Perbedaan itu kan wajar, yang penting negaranya aman," kata Rina dengan logat Betawi.
Selain itu, tiga orang remaja dari Tangerang juga menyatakan hal yang senada. Novi (19), Hesti (19), dan Variani (21), memandang, meski setiap orang itu berbeda namun harus saling menolong. Mereka pun berharap anak-anak muda lainnya aktif dalam organisasi yang membangun.
"Sebenernya kan dari diri kita sendiri dulu. Jangan gabung ke kelompok yang aneh-aneh, kaya bikin geng yang ngeresahin masyarakat. Mending ikutan komunitas pengajian di lingkungan rumah," kata Hesti.
Optimisme dari warga pun dimiliki oleh warga Cibinong, Meri (36). Ia berlibur ke Kota Tua bersama keluarga besarnya. Meri mengaku khawatir terkait isu terorisme.
"Takut kan manusiawi, tapi saya ngeliat para penegak hukum sudah semakin aktif melindungi masyarakat. Jadi saya juga percaya kalau polisi mampu melindungi kita," kata Meri. (SHARON PATRICIA)