JAKARTA, KOMPAS — Menjelang libur Lebaran, sejumlah agen dan pengecer minuman mineral kemasan meningkatkan jumlah stok. Ini mereka lakukan sebagai antisipasi tidak adanya pasokan dari perusahaan air minum kemasan selama libur.
Joko (73), agen air kemasan di Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, mengatakan, dirinya menambah stok air mineral kemasan berbagai ukuran sejak seminggu yang lalu. Total hingga Selasa (12/6/2018) ia telah menyetok 1.300 galon dan 2.500 dus air mineral berbagai merek untuk libur Lebaran.
”Sebenarnya permintaan selama Lebaran biasa saja, malah cenderung menurun karena orang pada mudik. Tetapi karena mulai besok perusahaan tidak lagi memasok, saya menambah stok dari jauh-jauh hari. Pada hari biasa, saya menerima sekitar 600 galon dan 1.500 dus air mineral setiap hari,” ujar Joko.
Hal yang sama juga dilakukan Tejo Sukanda (49), agen air kemasan lainnya di kawasan itu. Menurut Tejo, dalam seminggu terakhir, ia mendapat tambahan pasokan dari perusahaan.
”Hari biasa hanya menerima 580 galon sehari dan 700 dus sekali tiga hari. Namun, belakangan ini dapat 870 galon dan 700 dus sehari,” ujarnya.
Meskin mendapat tambahan pasokan, Tejo mengatakan, jumlah tersebut tidak cukup hingga H+3 Lebaran. Ia tidak bisa memasok lebih banyak karena tidak punya tempat yang cukup. ”Kalau habis, ya kita enggak bisa lagi memasok untuk pengecer,” katanya.
Langkah untuk memperbanyak persediaan air juga dilakukan pedagang di tingkat pengecer. Namun, mereka lebih banyak menyetok air mineral dalam kemasan gelas dan botol daripada kemasan galon.
”Kita tidak menambah air kemasan galon karena galon kami sedikit. Jadi, kami perbanyak yang dalam bentuk botol dan gelas saja,” ujar Supriadi, pemilik warung di kawasan Kebon Jeruk.
Untuk menyongsong libur Lebaran ini, Supriadi menyetok 200 dus air mineral di gudang miliknya. Sementara itu, pada hari biasa dia hanya menyediakan 30 dus setiap hari.
Hendri Mulyadi, pemilik warung di Kelurahan Grogol Utara, Jakarta Selatan, juga melakukan langkah serupa. Ia menambah persediaan air mineral di warungnya menjadi 160 dus selama libur Lebaran. Biasanya, ia hanya menambah 25 dus air mineral sekali tiga hari.
Mulyadi menambahkan, selama libur Lebaran biasanya harga air mineral kemasan naik sekitar Rp 500. Itu dilakukan karena sejumlah agen biasanya juga menaikkan harga. ”Ini jadi kesempatan bagi oknum agen untuk menaikkan harga,” katanya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Rachmat Hidayat mengungkapkan, persediaan air minum dalam kemasan (AMDK) untuk Indonesia selama periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini mencapai 3 miliar liter. Sebanyak 50 persen dari jumlah tersebut beredar di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Rachmat mengharapkan, persediaan tersebut mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama liburan Lebaran. ”Harapan kami, masyarakat (termasuk yang mudik) masih menyimpan stok di rumahnya masing-masing. Begitu pula dengan stok di toko, grosir, ataupun distributor. Stok itu bisa digunakan saat mereka balik,” katanya. (YOLA SASTRA)