Presiden: Indonesia Kehilangan Satu Pemikir Bangsa
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo melayat ke rumah duka almarhum Dawam Rahardjo, salah seorang pemikir sistem ekonomi Pancasila, di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, Kamis (31/5/2018). Kepergian Dawam merupakan kehilangan besar bagi bangsa dan negara Indonesia.
”Innalillahi wa innailaihi rojiun. Kita telah kehilangan seorang cendekiawan Muslim yang lewat tulisan memberikan gagasan-gagasan yang baik bagi negara ini,” kata Presiden seusai menyampaikan dukacita kepada keluarga yang berduka.
Kepala Negara mengenang Dawam sebagai cendekiawan Muslim yang memiliki gagasan-gagasan besar, seperti sistem ekonomi Pancasila. Pemikiran dan pandangannya selalu menjadi rujukan bagi para cendekiawan di Indonesia.
Presiden juga mengenal Dawam sebagai pribadi yang konsisten menolak diskriminasi. Gagasan dan tulisan almarhum dinilainya selalu tajam dalam menyikapi setiap peristiwa.
”Saya kira kita sangat kehilangan beliau, seorang cendekiawan Muslim yang gagasan dan tulisannya sangat tajam dalam menyikapi setiap peristiwa-peristiwa yang ada di negara kita,” tutur Presiden.
Dawam meninggal pada Rabu (30/5/2018) pukul 21.55 di Rumah Sakit Islam Jakarta. Mantan Ketua Tim Penasihat Presiden BJ Habibie ini meninggal pada usia 76 tahun karena sakit gula yang diderita sejak usia 40 tahun.
Menurut rencana, jenazah Dawam akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Kamis (31/5/2018) pukul 13.00.