Kolong Tol Papanggo Tidak untuk Taman Bermain Anak
Oleh
J Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kolong jalan tol Wiyoto Wiyono di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak akan dijadikan taman bermain anak seperti diharapkan sebagian warga. Pekan depan, lahan bekas tumpukan sampah kering ribuan ton seluas 900 meter X 30 meter itu akan dipagari beton pracetak oleh pengelola konsesi tol PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
Pemagaran itu sekaligus mencegah warga mengulang buang sampah. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI mengangkut ribuan ton sampah dari sana.
Kalau kami membuat fasilitas publik, tetapi aksesnya susah, manfaatnya tidak akan maksimal
“Begitu selesai pembersihan, kami bertemu Lurah Papanggo dan juga LH (Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup dan Kebersihan) Kecamatan Tanjung Priok. Kami berkomitmen memagari semuanya,” tutur Humas CMNP Agsa Fahmi, dihubungi Kamis (17/5/2018). Pagar dari beton pracetak akan dipasang dari barat Masjid Babah Alun hingga dekat Jalan RE Martadinata.
Usai pembersihan, sampah di kolong tol itu berkurang drastis, meski belum benar-benar bersih. Kamis kemarin, tumpukan sampah bercampur tanah masih cukup tinggi. Kambing berkeliaran dan sejumlah bangunan berbahan triplek berdiri di sana.
Saidi, warga RT 11 RW 08 Kelurahan Papanggo yang tinggal di pinggir kolong tol, menuturkan, sejak lama warga meminta pembersihan kolong tol ke kelurahan dan kecamatan. Namun, baru dimulai setelah kebakaran di pinggir kolong tol, April lalu. “Kalau tidak kebakaran, sampah tidak dibersihkan nih,” ucap dia.
Sebagian warga juga berharap kolong tol dijadikan taman bermain anak. Sebab, di area itu belum tersedia ruang publik. Itu sekaligus menjaga kebersihan.
Namun, Fahmi mengatakan, pembangunan ruang publik di kolong tol di Papanggo tak memungkinkan, mengingat aksesnya hanya gang-gang kecil. “Kalau kami membuat fasilitas publik, tetapi aksesnya susah, manfaatnya tidak akan maksimal,” kata dia.
Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kecamatan Tanjung Priok, Basrudin menyebut, pembersihan sampah di area 900 X 30 meter itu, 18 April-15 Mei, menghasilkan 1.644 ton sampah diangkut ke Bantargebang.