S (31), pencuri bersenjata api, tewas ditembak lantaran melawan polisi. Kejadian itu berlangsung di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (27/2) pukul 03.00.
"Dia adalah otak kelompok pencuri di rumah mewah," papar Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengky Haryadi.
Selain S, polisi juga membekuk HO dan masih mengejar dua tersangka lain. Dari tangan pelaku, polisi menyita satu senjata api buatan Pindad yang mereka curi, satu senjata api rakitan, dan enam peluru kaliber 38.
Cerita berawal saat tim reserse dipimpin Subnit Jatanras Unit Krimum, Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakbar, Ajun Komisaris Ruliam Syauri, dan Inspektur Dua Reza Arif Syauri, Senin (26/2) pukul 00.00, mendapat laporan, tersangka HO berada di sekitar Jalan Pintu Seng, Pedongkelan, Cengkareng.
HO pun ditangkap. Karena melawan, polisi menembak kaki HO. Dari tangannya polisi menyita HP milik korban.
Dari keterangan HO, polisi mendapat informasi rumah kontrakan S.
Saat hendak ditangkap, S kabur. Dari tempat tersebut polisi menyita sepeda motor, obeng, dan gembok yang telah dirusak, helm yang dipakai saat mencuri di rumah kosong.
Selasa menjelang subuh, polisi mendapat informasi, S bersembunyi di sekitar Kapuk, Cengkareng. Polisi pun memburu Saputra. Baku tembak terjadi sampai akhirnya Saputra tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Dua pelaku lain masih buron. Sesuai perintah Kapolres, kami juga akan melakukan tindakan tegas dan terukur bila kedua buron tersebut melawan dan membahayakan nyawa anggota," tegas Rulian.
Keempat pelaku, lanjut Rulian, beraksi di satu rumah mewah di Jalan Swadaya, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, dan satu rumah lain di Jalan Kemanggisan Utama Raya, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (24/2), dan Minggu (25/2).