Sisa Tanggul Kali Ciliwung di Berlan Akan Dirobohkan
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pascaruntuhnya sebagian dinding tanggul Kali Ciliwung Lama di Kompleks Berlan, Rabu (14/2) malam, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane akan merobohkan sisa tanggul yang tersisa. Keberadaan tanggul dapat memperparah longsor.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Jarot Dwiyoko mengatakan, tanggul di sepanjang jalan yang terdampak longsor akan juga dirobohkan. Sebab, tanggul tersebut akan membebani bagian jalan yang telah terbelah dan berpotensi memperparah longsor. Keberadaan dinding tanggul juga mengancam keselamatan pekerja yang akan menyusung bronjong penahan.
”Dinding tanggul yang tersisa sudah miring, bahkan membahayakan pekerja yang akan memasang bronjong di tepi aliran sungai,” kata Jarot ketika ditemui saat meninjau kondisi rekahan jalan pada Kamis (15/2) pagi. Kunjungan Jarot didampingi Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur Mustajab.
Jarot mengatakan, penanganan permanen menggunakan turap beton atau sheet pile harus diusulkan terlebih dahulu agar masuk pada tahun anggaran perubahan 2018 atau 2019.
Pantauan pagi tadi, rekahan Jalan Kesatrian X semakin lebar dan dalam pascaruntuhnya dinding tanggul. Lebar rekahan yang semula hanya sekitar 10-20 cm telah mencapai 30 cm di satu titik. Plester beton yang menjadi dasar aspal pun terlihat terbelah, menampakkan tanah yang ada di bawahnya.
Mustajab mengatakan, bagian jalan yang sudah terbelah akan diruntuhkan menggunakan ekskavator. Hal ini dilakukan untuk mencegah rumah warga sekitar ikut longsor. Dengan begitu, bronjong batu penahan dapat disusun di atas tanah keras, bukan di badan sungai yang lembek.
”Kalau (jalan) tidak diruntuhkan, rumah warga juga dapat terseret longsoran,” kata Mustajab. Ia mengatakan, perbaikan diduga akan memakan waktu lebih dari sebulan. (DD17)