Jalan Kesatrian X di Matraman, Jakarta Timur, nyaris longsor. Jalan ini terletak tepat di tepi Kali Ciliwung. Di seberang Kali Ciliwung dari Jalan Kesatrian X, bagian belakang tiga rumah juga longsor.
JAKARTA, KOMPAS Ruas jalan di Kompleks Berlan, Matraman, Jakarta Timur, yang bersisian dengan Kali Ciliwung, miring dan amblas sehingga nyaris longsor. Risiko diantisipasi sementara dengan pemasangan kawat bronjong.
Jalan yang miring dan ambrol itu adalah Jalan Kesatrian X di RT 12 RW 03, Kelurahan Kebon Manggis, Matraman. Pantauan pada Selasa, rekahan tanah melintang dari timur ke barat sepanjang lebih kurang 100 meter. Jalan pun miring dan menurun ke arah sungai. Di ujung barat rekahan, terdapat urat retakan tipis sepanjang 10 meter.
Lurah Kebon Manggis Mesrarianita mendapat informasi dari warga pada Minggu (11/2), bahwa di RT 12 RW 03 terjadi pergeseran tanah. “Tidak ada korban dari kejadian ini,” ucapnya di lokasi kejadian, kemarin.
Jalan Kesatrian X untuk sementara ditutup. Pengendara motor memakai jalan ini sebagai jalan pintas ke Manggarai.
Kejadian ini dilaporkan Nita ke Camat Matraman Achmad Salahuddin dan direspons Satuan Pelaksana Bina Marga Kecamatan Matraman dengan penambalan aspal. Satuan Polisi Pamong Praja Kelurahan Kebon Manggis juga menjaga area itu.
Nita lantas menyurati Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC), Senin (12/2). Staf BBWSCC lalu melakukan survei di Jalan Kesatrian X sepanjang 200 meter serta mengirimkan bronjong.
Kepala BBWSCC Jarot Widyoko mengatakan, surat permohonan bantuan pencegahan longsor baru sampai ke pihaknya pada Selasa. Sorenya, 100-an lembar kawat bronjong dikirim ke lokasi. “Langkah pertama yang penting, penanganan darurat dulu,” ujar dia.
Sementara itu, bagian belakang dari tiga rumah di Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, ambrol pada Senin (12/2) siang. Ketiganya berlokasi di seberang Jalan Kesatrian X dengan posisi rumah membelakangi kali.
Kepala Satuan Pelaksana Sumber Daya Air Kecamatan Menteng, Yopi MS, mengatakan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI belum mengambil langkah karena akan mengkaji dulu trasenya. “Selama ini, banyak bangunan berdiri di trase jalur hijau garis sempadan kali.”
Turap beton
Menurut Rudi Hartono dari Lembaga Musyawarah Kelurahan RW 03 Kebon Manggis, rekahan di Jalan Kesatrian X mulai terlihat bertepatan dengan banjir awal pekan lalu. Ia memandang, longsor akan terus membesar jika pemasangan dinding turap beton (sheetpile) dalam rangka normalisasi sungai tidak dilanjutkan. Saat ini, pemasangan dinding turap beton terhenti di dekat Pos RW 03 sehingga belum melindungi seluruh ruas Jalan Kesatrian X.
Terkait permintaan turap beton, Jarot menyebutkan, pemasangannya tidak bisa serta merta mengingat normalisasi sungai di DKI berhenti sementara pada 2018 karena ketiadaan lahan. Normalisasi bisa berlanjut jika ada jaminan dari Pemprov DKI bahwa lahan bisa dibebaskan.
Rudi menduga, rekahan dipicu pengerukan Kali Ciliwung. Selain itu, truk pengangkut lumpur dan sampah hasil pengerukan juga melalui Jalan Kesatrian X.
Kepala Dinas SDA DKI Teguh Hendarwan mengatakan, pihaknya senantiasa menjalankan prosedur operasional standar pada setiap pengerukan. “Pertanyaannya, apakah warga sudah membangun bangunan sesuai trase yang ada.”
Terdapat batas garis sempadan kali, jalan, dan bangunan yang mesti diikuti. Izin mendirikan bangunan (IMB) juga perlu dicek. Terkait rekahan jalan, Teguh meminta ditanyakan ke Dinas Bina Marga DKI.