Siti Aminah (45) tak pernah bermimpi bakal bisa umrah ke Tanah Suci, apalagi bisa berangkat bersama suami tercinta. Maklum ia cuma pegawai negeri sipil berpangkat pengatur muda. Dua anaknya pun masih kecil, duduk di bangku sekolah dasar dan taman kanak-kanak.
”Subhanallah, Mahasuci Allah. Saya tidak pernah bermimpi bakal bisa ke Tanah Suci. Buat saya itu, impian mahal,” Aminah, Selasa (6/2).
”Kebutuhan keluarga sehari-hari bisa tercukupi saja saya sudah senang. Impian saya selama ini, cuma bisa menyelesaikan sekolah kedua anak saya secara maksimal,” tuturnya.
Aminah baru saja terpilih sebagai pegawai teladan, terbaik di antara 678 karyawan, di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (Ditreskrimum Polda Metro).
Sebagai ganjaran, Direktur Ditreskrimum Polda Metro Komisaris Besar Nico Afinta memberi paket umrah bagi Aminah dan suami.
”Insya Allah, jika tidak berhalangan, kami berangkat umrah pada Maret,” ucap Aminah. Ia akan menitipkan kedua anaknya pada salah seorang saudaranya selama umrah.
Kinerja
Sehari-hari Aminah mencatat dan mendokumentasikan seluruh kegiatan penyidikan di lingkungan Ditreskrimum Polda Metro. Itu sebabnya dia tahu fluktuasi kinerja di lingkungan kerjanya.
Menurut dia, sejak Nico menjadi Direktur Ditreskrimum Polda Metro Agustus 2017, 94 persen kasus berhasil diselesaikan (crime clearance) dari 4.100 kasus yang tercatat (total crime).
Meski demikian, Aminah tidak ingin membandingkan dengan kinerja pejabat lain sebelumnya. ”Kurang elok,” ujarnya.
Aminah sudah bekerja di lingkungan Polda Metro sejak 1995. Selama bekerja, ia tidak pernah berambisi mengejar kenaikan pangkat sebagai pegawai negeri sipil.
”Jalani saja. Biar semua mengalir. Biar hidup lebih tenang. Dengan hidup tenang dan jujur, kita bisa lebih produktif bekerja meski mungkin kurang dilirik atasan kita. Buat orang beriman, nomor satu adalah kejujuran dan keikhlasan kita bekerja,” tutur Aminah.
Sementara Nico mengatakan, di lingkungan rekan kerja, Aminah yang bekerja sebagai staf bagian pembinaan operasi Ditreskrimum Polda Metro dikenal rajin, tekun, sabar, rapi, dan bekerja cepat. ”Ibu Aminah orang yang mudah memaafkan dan berbesar hati menerima kritik dan ketidaksabaran rekan kerja lain,” ujar Nico.
”Begitu pula kata para kasubdit, kabag, kanit, dan sebagian besar rekan di Ditreskrimum. Bukan hanya kata saya pribadi,” kata Nico lagi.
Nico berpendapat, sukses tidaknya karier seorang pemimpin tergantung kinerja jajaran paling bawah dan tenaga lapangan.
”Orang pintar banyak, bahkan sudah terlalu banyak. Tetapi, orang yang terampil, paham lapangan, dan rajin masih lebih sedikit. Organisasi yang efektif itu lebih banyak didorong oleh kinerja mereka,” ujarnya.
Pemilihan pegawai teladan yang dilakukan Ditreskrimum Polda Metro, lanjut Nico, sesuai dengan cita-cita Polri: promoter (profesional, modern, terpercaya).
Untuk mencapai hal itu, kata Nico, perlu sistem ganjaran dan hukuman yang adil dan transparan serta merawat mengembangkan sumber daya manusia yang andal.
”Kalau pimpinan mampu melakukan hal itu, organisasi akan berkembang efektif,” kata Nico.
Ia bersama staf sedang menyiapkan mekanisme ganjaran dan hukuman yang lebih efektif dan produktif bagi para penyidik. Sebab, pelaksanaan tugas pokok Ditreskrimum tergantung dari kinerja dan kualitas para penyidik.