TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Terminal Pondok Cabe di Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, menunggu serah terima bangunan terminal yang sudah hampir selesai kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sebelum dioperasikan. Terminal nantinya akan dioperasikan dengan sistem baru, yaitu angkutan umum hanya masuk ke terminal untuk mengangkut atau menurunkan penumpang. Angkutan umum tidak dapat parkir dalam waktu lama.
Senin (22/1), terlihat di lokasi terminal, bangunan tiga lantai sudah berdiri. Di depan bangunan tersebut ada lima shelter berwarna-warni yang akan difungsikan sebagai tempat naik dan turun penumpang bus dari sejumlah jurusan.
Lantai dasar akan difungsikan sebagai tempat parkir mobil pribadi, sedangkan lantai dua menjadi ruang penjualan tiket dan ruang tunggu penumpang. Adapun lantai tiga nantinya akan dijadikan sebagai tempat makan (food court).
Hendarmulya, Project Manager PT Cipta Usaha Nusa Gede sebagai kontraktor pelaksana, mengatakan, pembangunan fisik terminal hampir 100 persen selesai. Saat ini pihaknya masih menyelesaikan beberapa pekerjaan penyelesaian, seperti pengecatan dan pemasangan kanopi agar air tidak tempias saat hujan deras.
”Jika seluruhnya sudah beres, kemungkinan pada pertengahan Februari semua pekerjaan selesai dan kami akan melakukan simulasi operasional terminal. Setelah itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang akan menentukan kapan terminal akan diserahterimakan kepada BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek),” kata Hendar.
Hendar juga menyebutkan, terminal yang dibangun di lahan seluas 2,4 hektar itu akan dioperasikan dengan sistem baru, yaitu bus tak dapat parkir terlalu lama. Bus hanya parkir sebentar di shelter untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
Nantinya, penjualan tiket juga dilakukan secara terintegrasi. Hal ini ditandai dengan tidak dibangunnya loket penjualan tiket dalam jumlah banyak sebagaimana terminal pada umumnya. Demikian pula dengan bagasi penumpang yang akan dibawa oleh petugas tersendiri sehingga penumpang tidak perlu membawa barang ketika hendak naik bus.
Ketua Paguyuban Terminal Pondok Cabe Jeffrey Kapoyos menyebutkan, dengan sistem baru yang akan diterapkan di Terminal Pondok Cabe, para perwakilan perusahaan otobus (PO) mau tidak mau harus menyesuaikan, terutama soal parkir bus. Saat ini, perwakilan PO bus yang belum memiliki lahan parkir diharapkan mencari lahan parkir sehingga mereka hanya datang ke terminal saat hendak menaikkan atau menurunkan penumpang.
Saat ini ada 12 PO yang telah beroperasi di Terminal Pondok Cabe. Namun, sudah ada sekitar 50 PO yang terdaftar, yang nantinya akan masuk ke Terminal Pondok Cabe.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan Sukanta mengatakan, pihaknya masih mempersiapkan serah terima terminal kepada BPTJ. Adapun rencana operasional terminal merupakan kewenangan pihak BPTJ.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Terminal Pondok Cabe didesain sebagai terminal tipe A yang akan melayani bus antarkota antarprovinsi, bus antarkota dalam provinsi, dan angkutan kota. Terminal ini terdiri atas tiga terminal, yakni Terminal 1, 2, dan 3. Gedung utama terminal terdiri atas tiga lantai. Gedung terbuat dari material baja dan kaca sehingga terkesan modern. Total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan keseluruhan terminal dari tahun 2015 hingga kini lebih dari Rp 60 miliar. (UTI)