Menjual Nama atau Rasa?
Sangpisang merupakan bisnis yang dibangun Kaesang Pangarep (22), selebritas Youtube sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo. Ia merilis toko pertama Sangpisang pada Sabtu (9/12) di International Trade Centre (ITC) Cempaka Mas, Jakarta Pusat. Akhir Desember ini, akan dibuka tiga toko lagi di Mangga Dua Mall (Jakarta Pusat), ITC Kuningan (Jakarta Selatan), dan Pusat Grosir Cililitan (Jakarta Timur).
Di ITC Cempaka Mas, Anda bisa berjumpa dengan nugget pisang anak Presiden ini di kios Foodcourt Nomor 111, di lantai 5. Sangpisang buka setiap hari kecuali Senin. Rata-rata, 300-400 kotak ludes per hari. Jika pesanan sudah terlalu penuh, karyawan toko bakal menutup sementara pemesanan.
Salah satu pembeli, Puji Sukatma Putri (18), sampai membeli dan menghabiskan makan siang terlebih dulu demi menunggu antrean pemesanan dibuka lagi. Ia penasaran dengan produk yang diiklankan di akun IG Kaesang itu. ”Terus kebetulan yang punya juga anak presiden. Pengin ketemu, tapi enggak kesampaian. He-he-he...,” ujar mahasiswi universitas swasta ini.
Foto diri di etalase
Sangpisang hadir melengkapi sederet produk penganan sajian dari artis nasional. Pedangdut Ayu Ting Ting, misalnya, mencoba peruntungan dengan membuka toko kue ”Kuenya Ayu” di Kota Bekasi, Tambun (Kabupaten Bekasi), Kota Bogor, Cibinong Kabupaten Bogor, Cinere Depok, serta di Mall Ambassador dan Tebet (Jakarta).
Di Bekasi, Kuenya Ayu menempati satu ruangan di Ruko Patriot Center di pinggir Jalan Patriot Raya. Anda disambut senyum Ayu Ting Ting dengan wajah cemong oleh tepung, tercitra pada gambar di papan besar di atas pintu masuk. Sembilan varian bolu berukuran 20 cm x 10 cm x 5 cm di kotak putih dan merah muda menjadi sajiannya.
Toko ini terkesan sepi, tetapi Rabu (13/12) menjelang pukul 12.00, separuh dari stok kue sudah habis terpesan. Ternyata, itu lantaran konsumen langsung pergi setelah membeli kue karena Kuenya Ayu hanya menjual untuk dibawa pulang.
Salah satu pembeli, Debi Fitri (18), rela mampir dulu ke Kuenya Ayu sebelum berangkat kuliah mengendarai sepeda motor sejauh 17 kilometer ke salah satu universitas di Jakarta Timur. ”Saya sudah tiga kali ke sini. Rasa kuenya enak,” ujarnya.
Selain konsumen silih berganti, pengemudi ojek daring bergantian datang demi pesanan konsumen. Harga kue antara Rp 29.000-Rp 40.000 per kotak.
Luna, Princess, dan Gigi
Akhir Oktober lalu, artis Luna Maya meluncurkan produk kue bolu bermerek Kastera. Ia memilih membuka ”warung” kuenya di Ground Floor Mal Living World, Jalan Alam Sutera Boulevard, Serpong Utara, Tangerang Selatan. Pada awal Desember, ia membuka outlet lain di Mal Aeon di Jalan Bumi Serpong Damai (BSD) Raya Utama, Cisauk, Kabupaten Tangerang.
”Saat dibuka, Luna Maya (pemilik usaha ini) datang ke tempat ini,” kata Vera, salah seorang karyawan di bagian kasir Kastera di Mal Aeon, Selasa (12/12).
Seperti halnya Ayu, di dua outlet-nya, Luna hanya menyediakan jasa pembelian untuk dibawa pulang. Jika ingin menikmati di tempat, ada kursi dan meja yang disediakan pengelola Food Culture. ”Kami hanya melayani take away,” jelas Vera. Toko ini dibuka mulai pukul 10.00 sampai 22.00.
Meskipun rasanya tak jauh beda dengan kue bolu dengan tambahan keju, Kastera dikatakan sebagai kue Castella ala Korea. Castella sendiri adalah kue dari Spanyol. Yang khas, ada cap Kastera pada bagian atas kue Luna.
Kue ini umumnya dijual dalam bentuk kemasan kotak kardus warna coklat yang dikemas menarik dan bisa dijinjing. Untuk kue ini, dibandrol Rp 80.000 per potong. Ada juga baby castella, yang berukuran mini berbentuk karakter anime populer.
”Saya suka kue ini. Lembut sekali dan padat,” kata Olga Rumagit (65), warga Bintaro, Tangerang Selatan, di Kastera Living World, Alam Sutera, Kamis (14/12).
Sebelum Luna Maya membuka usaha kuenya, artis Nagita Slavina alias Gigi telah membuka kue yang masih berkutat dengan varian bolu dengan merek Gigieat di Jalan Margonda Raya Nomor 27, Depok. Selanjutnya, ia membuka gerai di Jalan Jatiwaringin Raya-Bekasi, di Jalan Raya Serpong-Tangerang Selatan, dan Jalan Cipto Mangunkusumo-Cirebon. Ada juga di Jalan Jenderal Sudirman, Bogor dan Jalan Galuh Mas Raya, Karawang.
Chandra Al-Waris, penanggung jawab Toko Gigieat Cake di Serpong, mengatakan, sejauh ini mereka masih melayani pembelian kue yang langsung dibawa pulang (take away) saja. Tidak ada juga tampilan variasi kue dalam lemari kaca. Hanya gambar jenis varian kue yang tersedia di tempat itu.
”Pabrik kue untuk wilayah Serpong ini ada di Ciledug. Di sini untuk sementara masih tempat penjualan saja,” kata Chandra.
Ada delapan variasi rasa Gigieat cake dengan harga Rp 60.000-Rp 65.000 per bungkus. Yang membedakan Gigieat dengan yang lain adalah lapisan renyah di tengah bolu.
Kekinian
Lagi-lagi varian bolu tapi kali ini khusus bolu keju dengan lapisan garing renyah di bagian dasar dan aneka rasa di lapisan atasnya, ditawarkan toko kue Princess Cake milik pesohor Syahrini di Jalan Jenderal A Yani, Kota Bogor. Sama seperti di Gigieat dan Kuenya Ayu, tidak ditemukan pajangan kue, apalagi dapur pembuatannya di toko Princess. Harganya mulai Rp 70.000-Rp 80.000 per buah.
Yang unik lagi, tampilan kuenya segitiga 19 cm x 19 cm x 27 cm. ”Teh Inces bilang, bentuk ini terinspirasi bentuk kue-kue di Jepang yang pernah dilihatnya,” kata Gita Octaviani dari Humas Princess Cake Bogor. Teh Inces adalah panggilan akrab Syahrini dari para karyawan toko kuenya.
Jumat (15/12), rombongan ibu-ibu dari BSD dengan satu bus sewaan dan beberapa mobil pribadi sengaja mampir ke Princess Cake. ”Kami ibu-ibu arisan yang gemar bikin kue atau masakan. Jadi, ingin tahu, kan, kue buatan orang kondang kayak Syahrini. Arisan bulan ini kami jalan-jalan ke Bogor, maka mampirlah kami,” kata Yetti Irawan.
Di antara mereka banyak yang kaget karena tidak melihat kue-kue yang dipajang. Namun, mereka cukup puas berfoto bersama ”Syahrini” dengan kuenya.
Triana Murdiastanti (42), seorang baker dari Bogasari Baking Center, mengatakan, berlomba-lomba artis membuka usaha kue merupakan bagian dari tren zaman sekarang yang cenderung suka memilih membuka usaha rintisan.
Dalam setahun belakangan ini, kata Triana, usaha di bidang makanan berbasis terigu meningkat. Dari jumlah keanggotaan Bogasari Mitra Card, yakni UKM Mitra Bogasari, tercatat ada hampir 3.000 UKM dengan pelaku berusia di bawah 35 tahun. Usaha itu mulai dari bakery, mi, pastry, pancake, cake, dan jajanan pasar. Sementara antara usia 35-45 tahun hampir 9.000 orang.
Triana menilai, produk kue para artis bukan barang baru. Akan tetapi, mereka memodifikasi agar terlihat lebih modern atau lebih kekinian. Siasat tepat di tengah masyarakat yang senang eksis di media sosial.