Kawasan Stasiun Manggarai Diatur
JAKARTA, KOMPAS — Kawasan di sekitar Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, akan ditata untuk mengurangi kemacetan di sekitarnya. Lahan di dekat stasiun itu juga akan diatur sehingga pengguna angkutan umum bisa berganti moda angkutan dengan nyaman.
Saat ini, Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun transit penumpang kereta rel listrik (KRL). Di depan stasiun ini juga dilintasi bus transjakarta. Bus transjakarta juga kerap ngetem di depan stasiun, menunggu waktu pemberangkatan.
Sementara angkutan lain, seperti bajaj dan ojek daring, banyak yang mangkal di sekitar stasiun. Kondisi ini menyebabkan kemacetan. Berdasarkan pantauan Kompas di depan Stasiun Manggarai, Kamis (23/11) pagi, sejumlah 40 sepeda motor ojek parkir untuk menunggu pelanggan atau beristirahat. Ada pula 12 bajaj yang berderet menunggu penumpang.
"Ini harus kami tertibkan keduanya, baik sopir ojek online maupun penumpang. Dalam waktu dekat, BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dinas pekerjaan umum, dan dinas perhubungan akan bekerja sama untuk mengatasi ini. Kami coba menyediakan lahan untuk ojek-ojek ini," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono saat meninjau kawasan Stasiun Manggarai bersama rombongan, kemarin.
Kepala Daerah Operasi 1 Jakarta PT KAI Hendy Helmi mengatakan, kemacetan di sekitar Stasiun Manggarai bisa mencapai 1 kilometer.
Stasiun yang ramai
Stasiun Manggarai merupakan stasiun dengan lintasan KA tertinggi di Jakarta. Menurut Senior Manager Humas PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta Suprapto, ada 1.245 KA yang melintasi Stasiun Manggarai dalam satu hari. Sebagai perbandingan, Stasiun Pasar Senen hanya dilintasi 512 perjalanan KA dan Stasiun Tanah Abang 718 perjalanan KA.
Sebagai stasiun transit untuk penumpang KRL, pergerakan penumpang di stasiun ini juga tergolong tinggi.
Saat ini, Stasiun Manggarai sedang direnovasi dan diperbesar. Jalur pejalan kaki juga diperbaiki. Selain itu, ada lahan sekitar 4.000 meter persegi direncanakan untuk antar-jemput penumpang ojek daring.
Bambang mengungkapkan, kepadatan kawasan Stasiun Manggarai ini tidak bisa dilepaskan dari tingginya penumpang KRL. "Saat ini, penumpang KRL mencapai 1 juta orang per hari," ucapnya.
Umumnya, penumpang KRL yang turun-naik di Stasiun Manggarai melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki atau menggunakan angkutan umum lain. Saat penumpang naik-turun angkutan di sekitar stasiun ini membuat lalu lintas tersendat.
Jumlah penumpang KRL yang terus bertambah, menurut Bambang, juga harus diantisipasi dengan penataan yang baik di kawasan sekitar stasiun agar aktivitas perpindahan moda angkutan ini tidak menyebabkan kemacetan di jalan.
Nantinya, Stasiun Manggarai juga direncanakan sebagai tempat perhentian kereta bandara tujuan Bandara Soekarno-Hatta.
(PIN/DD07)