JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Negara RI memastikan kebakaran yang terjadi di Flat A asrama mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, disebabkan korsleting kabel lift. Polri membantah peristiwa itu berkaitan dengan serangan kelompok teroris.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 di lantai 3 flat A asrama mahasiswa STIK. Api bermula dari dalam lift sehingga menghasilkan kepulan asap tebal yang terlihat dari seluruh kompleks STIK.
Sekitar 20 menit setelah kebakaran terjadi, petugas pemadam kebakaran Jakarta Selatan yang dilengkapi empat mobil pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api yang berada di dalam lift.
”Peristiwa itu murni karena korsleting kabel di dalam lift yang sudah tua. Jadi, saya mengonfirmasi bahwa kebakaran itu tidak ada kaitannya dengan serangan teroris,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, Senin (13/11) di Markas Besar Polri.
Dari peristiwa itu, lanjut Setyo, tidak ada korban jiwa. Kebakaran hanya menyebabkan kerugian materiil karena kerusakan lift.
Setyo menambahkan, flat yang terdiri dari lima lantai itu sudah berdiri sejak 1950-an sehingga lift yang masih beroperasi itu sudah tidak layak beroperasi. Terdapat dua flat untuk asrama mahasiswa di PTIK, yakni flat A dan flat B. Khusus di flat B, lift sudah tidak beroperasi karena rusak.
Atas kondisi itu, Setyo mengungkapkan, Mabes Polri telah merencanakan untuk merenovasi dua flat asrama mahasiswa PTIK itu pada 2018.