JAKARTA, KOMPAS — Seorang tersangka pencuri, Andi (30), dikeroyok massa dan ditusuk. Sampai Jumat (13/10), kondisi Andi masih kritis di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Ajun Komisaris Octo mengatakan, peristiwa terjadi di sebuah warung kopi di Kebon Jahe RT 020 RW 003, Kapuk, Cengkareng, Sabtu (7/10) pukul 04.00.
Kejadian berawal saat pemilik warung, Mumuh Muhidin (31), sedang tidur di warungnya. Pintu warung dia biarkan terbuka. Saat bangun, Mumuh mendapati sejumlah barang di warungnya, termasuk telepon genggam, hilang.
Salah seorang saksi, Sabar (38), kemudian memberi tahu Mumuh bahwa barang-barang Mumuh yang hilang itu dicuri Andi. Tak dinyana Andi melintas warung Mumuh.
Andi pun ditangkap warga dan dimintai keterangan. Karena memberi jawaban yang berbelit-belit dan sudah sering meresahkan lingkungan, warga yang bertambah banyak kehilangan kesabaran. Mereka memukuli Andi sampai akhirnya Andi mengaku. Ia antara lain mengaku telah mencuri dan menjual telepon genggam Mumuh di Jalan Tubagus Angke.
Saat dikeroyok, salah seorang pengeroyok menusuk punggung Andi. Warga dibantu polisi kemudian membawa Andi ke RSUD Cengkareng, sementara Mumuh membuat laporan di Polsek Cengkareng.
Mumuh melaporkan telah kehilangan telepon genggam Samsung J2, tablet Samsung Tab 3, dan dompet berisi uang Rp 350.000. ”Korban mengaku rugi Rp 2.800.000,” ujar Octo.