Perlu Antisipasi Dini agar Hujan Tak Banjiri Terowongan di Stasiun
Oleh
Amanda Putri Nugrahanti
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan deras juga mengakibatkan terowongan bawah tanah untuk penyeberangan penumpang di Stasiun Sudimara di Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, tergenang air setinggi sekitar 30 sentimeter. Air mulai memenuhi terowongan sekitar pukul 07.00. Agar tidak terulang, perlu persiapan antisipasi dini, termasuk mencegah air masuk ke dalam terowongan.
Kepala Stasiun Sudimara Chairul Gunawan, Rabu (27/9), menjelaskan, terowongan itu masih dalam proses pengerjaan oleh pihak kontraktor dan belum diserahkan kepada PT Kereta Commuter Indonesia. Karena itu, ketika terjadi banjir yang disebabkan oleh kebocoran di beberapa titik, itu masih menjadi tanggung jawab pihak kontraktor.
”Sebelumnya sudah ada pompa yang dipasang, tetapi rupanya kapasitasnya tidak memadai untuk debit air yang tinggi seperti yang terjadi hari ini. Ditambah lagi, kemungkinan ada kebocoran di beberapa titik,” ujar Chairul.
Namun, pihak kontraktor tampak sudah mengatasi genangan tersebut pada sore hari. Dua pompa ukuran besar digunakan untuk mengeluarkan air dari dalam terowongan. Sekitar pukul 16.00, air hampir surut sepenuhnya.
”Kami dari stasiun tetap berupaya agar pelayanan kepada penumpang tidak terganggu. Karena terowongan tidak bisa digunakan, penumpang kami minta menyeberang menggunakan akses disabilitas yang langsung menyeberangi rel,” kata Chairul.
Karena itu, khusus Rabu pagi, petugas keamanan dikerahkan dalam jumlah lebih besar untuk mengatur penyeberangan penumpang. Jika biasanya hanya 4 orang yang berjaga di peron, kemarin ada 6 sampai 10 petugas disiagakan di penyeberangan.
Salah seorang penumpang yang baru kembali dari Jakarta, Anastasia (32), mengatakan, sejak pagi ia mengetahui terowongan itu ditutup karena tergenang. Namun, ia mengaku tidak terlalu terganggu dengan hal itu. ”Menyeberang lewat rel malah lebih cepat dan tidak capek karena tidak harus naik turun tangga. Cuma memang harus ekstra hati-hati karena kalau pagi jarak antarkereta sangat singkat,” ucapnya.
Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia Eva Chairunisa mengatakan, air di terowongan Stasiun Sudimara bukan dikarenakan ada kebocoran. "Saat ini memang masih ada pekerjaan pengisian beton pada lokasi rembesan air di area dinding underpass karena debit air tanahnya cukup tinggi sehingga lokasi rembesan air yang mengalir ke dinding underpass akan tertutup," katanya.