JAKARTA, KOMPAS — Tidak ada satu pun kios beroperasi di lantai tiga Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (23/9). Sekitar 500 kios di lantai tiga tertutup dalam kondisi tak terawat.
Lantai keramik berubah warna dari putih menjadi abu-abu dan agak coklat karena debu tebal menutupi lantai itu. Semua rolling door yang menjadi pintu setiap los di lantai tiga terlihat sudah berkarat.
Di tengah tidak terawatnya lantai kosong itu, terlihat tiga orang menggelar kardus dan memanfaatkan kekosongan di lantai tersebut untuk tidur siang. Petugas keamanan khawatir jika lantai yang kosong itu disalahgunakan bisa semakin merusak sarana dan prasarana pasar.
”Dulu memang banyak pengamen yang suka tidur-tiduran di sini. Ujung-ujungnya merusak fasilitas,” kata Yitno. Berdasarkan pantauan, terdapat rolling door los yang penyok ke dalam seperti bekas tertindih atau terkena hantaman.
”Saya sering tidur-tiduran di sini. Tempatnya saja tidak pernah digunakan kok,” kata Marni (49), pedagang asongan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. ”Di sini anginnya enak. Apalagi di luar panas sekali. Berisik juga banyak kendaraan yang klakson-klakson.”
Di sejumlah tembok terdapat kertas bertuliskan ”Dilarang Tidur dan Duduk”. Kertas itu ditulis oleh petugas keamanan Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
”Memang tidak boleh itu (tidur-tiduran di lantai tiga). Kami ini seperti kucing-kucingan. Tidak mungkin saya bisa terus-terusan muter kalau sendirian,” kata Yitno, petugas satpam Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. ”Kalau saya lihat langsung, pasti langsung saya tegur.” (DD16)