Bus dari Jawa Timur Tempuh Perjalanan Lebih dari 24 Jam
Oleh
D15
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Puncak arus balik Terminal Pulogebang diperkirakan terjadi pada Sabtu (1/7). Data terminal menunjukkan, jumlah penumpang arus balik semakin signifikan.
Kedatangan penumpang pada Sabtu pukul 14.30 tercatat mencapai 6.145 penumpang. Jumlah kedatangan di Terminal Pulogebang diperkirakan mencapai 10.000 penumpang hingga malam nanti.
”Kami perkirakan hari ini puncak arus balik yang bisa mencapai 10.000 penumpang. Namun, perkiraan ini bisa melenceng karena hal tersebut tergantung waktu tempuh bus di perjalanan. Bisa jadi karena macet parah, bus baru datang di Terminal Pulogebang keesokan harinya,” kata Pinem, Kepala Satuan Operasional Terminal Bus Pulogebang.
Hal senada dikatakan Yanto, pengemudi yang membawa bus arus balik dari Jember, Jawa Timur. Kemacetan di Brebes, Jawa Tengah, kata Yanto, membuat perjalanan menjadi satu hari penuh. Dia berangkat dari Jember pada Jumat pukul 13.00 dan sampai di Terminal Pulogebang pada Sabtu pukul 14.30.
Nasib sama dialami Romadoni, pengemudi bus arus balik dari Bojonegoro, Jawa Timur. Kemacetan yang terjadi membuatnya menempuh perjalanan selama satu hari, yaitu dari Jumat pukul 13.00 dan sampai pada Sabtu pukul 13.50.
Fasilitas difabel
Hal lain yang patut diacungi jempol ialah Terminal Pulogebang sudah ramah terhadap penyandang disabilitas. Hal itu terbukti dari adanya fasilitas khusus difabel yang disediakan untuk masyarakat penyandang disabilitas, khususnya saat arus balik Lebaran.
Menurut Pinem, fasilitas khusus difabel ini menambah pelayanan di Terminal Pulogebang, khususnya masyarakat penyandang disabilitas. Keberadaan fasilitas ini juga sangat membantu para penyandang difabel ataupun masyarakat berkebutuhan khusus seperti orang lanjut usia.
Fasilitas khusus di Terminal Pulogebang antara lain kursi roda di pintu kedatangan dan keberangkatan, jalur khusus difabel, eskalator, dan lift untuk penyandang disabilitas.
Meski demikian, tidak ada toilet khusus difabel. ”Memang toilet khusus difabel ini yang belum ada. Kami masih merencanakan dan mempersiapkan untuk ke depannya,” kata Pinem. (D15)