Warga Penghuni Rusunawa Belum Mengetahui Operasi Bina Kependudukan
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penghuni beberapa rumah susun sewa yang berada di kawasan Jakarta Timur belum mengetahui Operasi Bina Kepedudukan yang dilaksanakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta. Meskipun demikian, warga penghuni rusunawa pada umumnya tidak membawa saudara atau kerabatnya yang menganggur ke Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas pada Kamis (29/6), di Rusunawa Jatinegara Barat, Rusunawa Cipinang Besar Selatan, Rusunawa Cipinang Muara, dan Rusunawa Pondok Bambu, warga belum mengetahui Operasi Bina Kependudukan yang dilakukan Disdukcapil. Bahkan, petugas keamanan di keempat rusunawa itu belum mengetahui ada program untuk merazia warga pendatang tersebut.
Nasam (51), penghuni Rusunawa Cipinang Besar Selatan, menyatakan belum mendapatkan informasi dari RT dan RW tempat ia tinggal. Namun, ia setuju dengan program pemerintah itu. ”Saya juga belum ada rencana membawa saudara saya dari kampung ke Jakarta. Takut menjadi beban kalau tidak punya pekerjaan,” kata penghuni rusun hasil relokasi dari pinggir sungai Ciliwung itu.
Hal serupa juga dialami Arman (51), tetangga Nasam, meski tidak terpikirkan membawa saudaranya ke Jakarta.
Ida (58), penghuni Rusunawa Pondok Bambu asal Medan, Sumatera Utara, mengatakan, ia tidak mengetahui adanya operasi tersebut. Akan tetapi, pendataan di Rusunawa Pondok Bambu selalu dilaksanakan. Ia tidak berencana membawa saudaranya ke Jakarta meskipun ia tinggal sendirian semenjak suaminya meninggal.
Sementara itu, Turiniasih (40), penghuni Rusunawa Pondok Bambu, juga belum mengetahui adanya Operasi Bina Kependudukan meski berencana mengajak kakaknya berdagang nasi uduk di dekat Rusunawa Pondok Bambu. ”Kakak saya yang ada di Riau akan ke Jakarta untuk berdagang nasi uduk bersama saya. Saya tidak setuju kalau orang yang datang ke Jakarta dikembalikan ke daerah asalnya. Kasihan, orang yang datang ke Jakarta kan ingin mencari pekerjaan. Belum tentu di kampungnya punya pekerjaan juga,” tutur perempuan yang telah tinggal di Rusunawa Pondok Bambu sejak 1994 itu.
Selain warga penghuni rusun, petugas keamanan rusunawa pun juga belum mengetahui Operasi Bina Kependudukan. ”Saya belum pernah mendengar ada Operasi Bina Kependudukan. Meskipun demikian, di Rusunawa Pondok Bambu belum pernah ada warga yang membawa saudaranya yang nganggur,” tutur Abdul Roji (52), anggota keamanan Rusunawa Pondok Bambu. (D08)