logo Kompas.id
MetropolitanRemaja Memproduksi Senjata...
Iklan

Remaja Memproduksi Senjata Tajam

Oleh
· 4 menit baca

DEPOK, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Depok menangkap dua remaja anggota geng yang juga memproduksi celurit yang ditawarkan ke anggota geng motor di Depok dan Bogor. Celurit itu dipasarkan melalui media sosial dan dibuat berdasarkan pesanan. KT (18) dan DS (16) ditangkap pada Senin (5/6) pukul 20.30 saat berboncengan sepeda motor di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok. Setelah digeledah, mereka didapati membawa dua senjata tajam. Saat itu, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Depok Ajun Komisaris Teguh Nugroho, Selasa, kedua remaja tersebut dalam perjalanan untuk tawuran di daerah Karet Gas Alam, Cimanggis, Depok. Mereka mempersenjatai diri dengan celurit tersebut.Setelah ditelusuri, ternyata didapati ada pabrik tempat KT bekerja selama ini yang digunakan memproduksi celurit. Mereka sudah memproduksi senjata tajam itu empat bulan terakhir dan menawarkannya di media sosial Facebook dengan nama grup Gangster Se-Kota Bogor. Geng itu lebih aktif di media sosial. Keduanya tergabung dalam geng Sanca Bergoyang. Awalnya mereka sering latihan sepak bola di Lapangan Sanca, Tapos, dan minum kopi di warung. KT membantah akan tawuran. Ia mengaku sedang mengantarkan pesanan ke Karet Gas Alam.KT mengatakan, ia bekerja di pembuatan kitchen set dan di bagian pekerjaan terkait besi. Ia membuat celurit di tempat itu secara diam-diam menggunakan bahan stainless steel.Celurit kecil dia jual dengan harga Rp 35.000-Rp 50.000 per buah. Celurit besar dijual Rp 250.000. Rata-rata dia menjual 5-6 celurit sebulan. KT mengatakan, celurit itu diproduksinya sebagai antisipasi jika terjadi penyerangan oleh geng motor. Ia pernah terlibat dalam tiga tawuran di Depok dengan geng remaja lain.Kepala Bagian Humas Polres Kota Depok Ajun Komisaris Firdaus mengatakan, keduanya dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 karena kedapatan memiliki, menguasai, dan menyimpan senjata tajam tanpa hak. Alpha Plus, Eagle, Patriot Untuk mengantisipasi peningkatan tindak kriminalitas, Polres Metro Jakarta Pusat membentuk tim khusus, Alpha Plus, terdiri atas 12 orang dari reserse kriminal yang dibekali peralatan khusus.Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto mengatakan, tim terbentuk sejak tiga bulan lalu. Tim dipersenjatai dengan laras panjang SS1, pistol revolver, dilengkapi rompi antipeluru dan helm. Mereka berpakaian khusus dengan kaus hitam, celana krem, dan sepatu tactical boot. Anggota tim ini dipilih dari polisi yang berusia maksimal 30 tahun. "Mereka dibekali pelatihan bela diri, menembak, perlawanan terhadap kejahatan keras, dan pemahaman hukum," ujar Suyudi, Selasa.Ketua Tim Alpha Plus Ipda Wildan Al Kausar menambahkan, selama ini tim menangani kasus balapan motor liar, tawuran, kepemilikan senjata api, dan pengeroyokan. Sementara itu, Polres Metro Jakarta Selatan membentuk tim khusus untuk memberantas kejahatan jalanan yang kian meresahkan masyarakat. Tim Eagle bertugas berkeliling dan menyisir kawasan yang dinilai rawan tindak kejahatan jalanan di Jakarta Selatan.Tim yang dibentuk Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan itu terdiri atas 10 personel yang dilengkapi senjata laras panjang dan rompi antipeluru. Mereka dipilih dari berbagai satuan yang bertugas berpatroli dengan sepeda motor.Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Purwanta mengatakan, tim ini memberi rasa aman dengan mencegah dan menindak kejahatan jalanan, mulai dari geng motor hingga sweeping organisasi masyarakat. Mereka bertugas setiap hari. Di Lenteng Agung dan Jagakarsa, kecemasan warga terkait aksi geng motor yang kerap saling tantang dan melukai warga. Sebelas kelompok bermotor bermarkas di Jakarta Selatan sudah dipetakan.Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota juga menyiagakan tim reaksi cepat yang fokus memberantas kejahatan jalanan, termasuk geng motor yang meresahkan masyarakat. Kepala Polrestro Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, tim Patriot dibentuk sejak dua tahun silam. "Tim itu sempat vakum. Namun, mulai hari ini kami siagakan lagi," ujar Hero, kemarin. Tim tersebut terdiri atas 16 personel, terlatih menguasai senjata api dan menghadapi pelaku kejahatan bersenjata. Adapun di Kabupaten Bekasi, tim khusus itu disebut tim Cobra, terdiri atas 15 personel. (DEA/UTI/IRE/ilo)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000