Pemungutan suara putaran I di DKI Jakarta telah usai. Namun, perjalanan yang terjadi sepanjang hari Rabu (15/2), menyisakan kebahagiaan di warga Jakarta. Kebahagiaan itu mencerminkan Pilkada sebagai sebuah pesta demokrasi.
Warga RT 004 RW 003 Kelurahan Rawa Barat, Novita Dewani (45), mengapresiasi keaktifan pihak kelurahan untuk menjaring warga yang namanya belum masuk di Daftar Pemilih Tetap (DPT) agar mengurus surat keterangan kependudukan sehingga tetap bisa memilih. Ia mendapat telepon dari staf Kelurahan Rawa Barat yang menginformasikan, ia masih bisa mengurus surat keterangan hingga Selasa pukul 16.00.
"Bagus seperti itu, aktif kelurahannya," ucap Novita usai memberikan suara. Ia menyoblos di TPS yang sama dengan TPS calon gubernur nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono, yakni TPS 06 Kelurahan Rawa Barat, Jakarta Selatan.
Semula, Novita mengira, ia tetap bisa memilih dengan datang langsung ke TPS. Ia tidak tahu bahwa mereka yang namanya belum masuk DPT harus menunjukkan kartu tanda penduduk elektronik, atau surat keterangan kependudukan khusus keperluan pilkada.
Beruntung surat keterangan sudah di tangan Novita sebelum layanan ditutup Selasa sore. Menurut dia, kelurahan mengimbau warga agar tidak masuk dalam "golongan putih". "Rasanya lega sudah memberikan satu suara. Meski pilihan saya nanti tidak menang, yang penting saya sudah melakukan perubahan," ujarnya.
Novita tidak merasakan adanya ancaman keamanan selama pilkada DKI Jakarta meskipun masa kampanye para pasangan calon diwarnai dengan tersebar luasnya berita bohong, berita salah, dan ujaran-ujaran kebencian. Ia yakin warga Jakarta melihat hal-hal tersebut hanya akan bersifat sementara dan lebih memikirkan kepentingan bersama dalam jangka panjang.
Novita memandang Jakarta punya kemajuan dalam dua tahun terakhir, salah satunya penurunan drastis kejadian banjir dan pengurangan tingkat kerawanan dengan menberantas narkoba. Siapa pun gubernur yang terpilih nanti, ia berharap sang gubernur lebih mendalami ketersediaan lapangan kerja dan penurunan kesenjangan sosial.
Kajar Lasmi, Kepala Satuan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kelurahan Rawa Barat, mengatakan, tidak ada masalah terkait verifikasi data pemilih di kelurahan ini. Kemarin Rabu, ia lebih banyak mengerjakan tugas-tugas rutinnya sampai tiba waktunya untuk pulang pukul 13.00, bertepatan dengan berakhirnya waktu pemungutan suara di seluruh TPS.
Adapun Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Rawa Barat Sony Samsudin menyebutkan, kemarin lima warga datang ke kantor kelurahan untuk mengurus surat keterangan agar bisa memilih. Namun, mereka tentu tidak dapat lagi meminta surat keterangan kependudukan untuk keperluan pilkada karena pelayanan tersebut ditutup pukul 16.00, sehari sebelum pilkada.
Rawan tapi aman
Di TPS 16 Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, salah satu kawasan yang dianggap rawan, pemungutan suara berlangsung bersahaja dan lancar. Panitia dan petugas sepakat mengenakan busana koko atau kemeja putih bersih.
Ketua KPPS TPS 16 Manggarai, Sunjaya mengatakan, warga di daerah yang sering jadi lokasi tawuran pemuda itu membuat kesepakatan berbusana putih-putih sebagai ekspresi para petugas yang dengan niat putih bersih menjaga netralitas. “Kami tak mau ada gesekan antara para pendukung di sini,” kata dia.
Sunyata sempat mengalami kesulitan saat harus mendirikan tenda sendiri karena semua tenda habis disewakan. Beberapa TPS lain di Manggarai terpaksa mencari sewaan hingga ke Citayam. “Kami cari di Citayam saja sudah habis,” kata dia.
Meskipun ada berbagai kesulitan, namun petugas menganggap itu bagian dari persiapan sebuah pesta demokrasi.
Di TPS 06 Rawa Barat, dari total 494 kertas suara yang dialokasikan, yang sudah terpakai sebanyak 485 lembar. Artinya, sisa kertas suara hanya 9 lembar atau 1,8 persen.
Tingkat partisipasi pemilih yang tinggi dipengaruhi oleh banyaknya pemilih yang berasal dari wilayah lain mencoblos di TPS 06 Rawa Barat dengan menggunakan formulir A5, yaitu sebanyak 79 orang. Selain itu, terdapat 15 orang memilih dengan KTP-el atau surat keterangan, seperti halnya Novita.
Sementara itu, DPT TPS 06 Rawa Barat memuat 481 nama, sehingga tingkat partisipasi pemilih yang terdaftar di DPT sebesar 83,16 persen.
Di Jakarta Timur, sejumlah warga mengekspresikan kreativitas mereka dengan mengusung tema unik untuk dekorasi TPS. Di TPS 45 Kebon Pala, Kecamatan Makasar, para anggota KPPS mengenakan seragam sekolah dasar.
Menurut Ketua KPPS TPS 45, Hamzah, tema seragam sekolah dasar didasarkan pada ide bahwa pilkada itu mendorong setiap warga untuk kembali menjadi orang yang polos. Memilih atas dasar nuraninya. "Pilkada ini juga bagian dari pesta demokrasi, sehingga kita harus merayakannya dengan kreatifitas yang kita miliki," kata Hamzah.
(UTI/JOG/HLN/IRE/MDN/MKN/ILO/PIN/WAD/DEA/WIN/INK)