India mengirimkan generasi emas pemain bulu tangkisnya di Piala Thomas 2022. Prestasi mereka sangat menjanjikan dengan melaju ke babak final untuk pertama kalinya.
Oleh
Debora Laksmi Indraswari
·6 menit baca
Kejuaraan bulu tangkis Piala Thomas selalu penuh kejutan. Kali ini kejutan itu datang dari India. Untuk pertama kalinya India lolos ke babak final dan menghadapi Indonesia pada perebutan Piala Thomas 2022. Meski secara histori, Indonesia lebih unggul, kekuatan dan kegigihan generasi emas putra India menjadi ancaman.
Pada 13 Mei 2022, stadion Impact Arena, Bangkok, Thailand penuh riuh sorak sorai penonton. Teriakan-teriakan semangat, tepuk tangan, hingga tabuhan drum mewarnai babak semifinal Piala Thomas 2022. Penonton di sana bahkan yang menonton melalui televisi atau live streaming dibuat spot jantung oleh penampilan tim Jepang, Indonesia, India dan Denmark yang berebut lolos ke babak final.
Bukannya berlebihan, tapi memang pertandingan semifinal itu memang sangat seru dan menegangkan. Keempat negara sama-sama menunjukkan kegigihannya demi masuk ke babak final. Tidak satu kesempatanpun direlakan bagi lawan untuk meraih poin. Ini menunjukkan bahwa kualitas setiap tim tidak dapat dianggap remeh dan memang layak masuk ke semifinal.
Meski demikian, selalu ada pemenang dalam setiap pertandingan. Pada laga Indonesia-Jepang, Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan berhasil mengantarkan tim putra Indonesia ke Final Piala Thomas 2022. Dengan pertandingan sengit, Indonesia menang 3-2 melawan Jepang. Tinggal selangkah lagi Indonesia dapat mempertahankan gelarnya sebagai juara Piala Thomas setelah tujuh bulan piala itu bertandang di Indonesia.
Di lapangan lain, dengan skor 3-2 pula India menang atas Denmark. Ini artinya, India maju ke babak final dan akan melawan Indonesia. Menariknya, pertandingan final antara Indonesia dan India itu membawa warna baru bagi Piala Thomas. Indonesia yang baru saja menjadi juara Piala Thomas lalu dan telah menjadi juara selama 14 kali harus mempertahankan gelarnya melawan India yang baru pertama kali lolos ke babak final.
Kemenangan India atas Denmark yang membawanya masuk ke babak final itu berhasil menarik perhatian dunia. Sebab, kehadiran India di antara negara-negara andalan bulutangkis lainnya di semifinal saja sudah menjadi kejutan. Sebab, biasanya babak ini didominasi oleh negara-negara pemegang gelar juara seperti China, Indonesia, Korea Selatan, Jepang atau Denmark saja.
Kali ini, setelah 43 tahun sejak terakhir masuk ke babak semifinal, India akhirnya berhasil mencapainya lagi. Terakhir, India menjadi semifinalis pada Piala Thomas 1979. Sebelumnya pada 1952 dan 1955 India pernah juga lolos hingga babak itu.
Paceklik prestasi India di Piala Thomas selama ini bukan berarti atlet-atlet India tidak mampu bersaing di kancah internasional. Perlu dicermati bahwa Piala Thomas merupakan ajang beregu yang tidak hanya mengandalkan satu dua pemain saja, tetapi seluruh pemain di dalam tim.
Artinya, kekalahan satu permainan berdampak terhadap kemenangan tim. Dengan demikian diperlukan kualitas optimal atlet yang menyeluruh dan berimbang sebagai regu. Hal ini yang belum dapat terpenuhi oleh tim putra India dalam puluhan tahun itu.
Generasi emas
Menariknya tahun ini, tim putra India tersusun dari pemain-pemain dengan kualitas yang cukup merata. Inilah yang membawa tim Piala Thomas India masuk ke babak final.
Pemain-pemain dalam tim putra India inilah yang dimaksud legenda bulutangkis India, Prakash Padukone dalam prediksinya sebagai generasi emas. Selain tim putri yang sudah lebih kerab menjuarai kejuaraan beregu, atlet bulutangkis putra India juga sedang memasuki masa keemasan. Dalam buku “Smash! The Rise of Indian Badminton (2020)” generasi emas itu terbentuk mulai tahun 2010 yang dipelopori oleh Prakash Padukone Badminton Academy dan Gopichand Badminton Academy.
Dari para atlet yang diturunkan dalam kejuaraan Piala Thomas di babak semifinal kemarin, setidaknya empat atlet India menduduki peringkat 20 besar dunia. Lakshya Sen, tunggal putra yang diturunkan pada laga pertama menduduki peringkat sembilan. Kidambi Srikanth, tunggal putra kedua dan mantan peringkat satu dunia kini menempati peringkat sebelas dunia. Ganda putra utama yakni Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy berada di peringkat delapan dunia.
Bahkan jika dilihat dari peringkat BWF World Tour, banyak atlet andalan India yang masuk dalam 10 besar dunia. Di tunggal putra ada Lakshya Sen pada peringkat satu, Prannoy H.S. pada peringkat tiga, Kidambi Srikanth pada peringkat empat dan Mithun Manjunath pada peringkat sepuluh. Di nomor ganda putra, Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy menempati peringkat empat, Krishna Prasad/Vishnuvardhan Panjala di peringkat enam, M.R. Arjun/Dhruv Kapila pada peringkat delapan dan Ishaan Bhatnagar/Sai Pratheek.K di peringkat sembilan.
Secara prestasi, mereka sangat menjanjikan. Kualitas mereka terbukti dari peforma sepanjang pertandingan penyisihan hingga babak semifinal Piala Thomas.
Langkah maju tim putra India mulai terbuka saat mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2 di babak perempat final. Barulah setelah itu, permainan matang menyajikan kemenangan atas Denmark dengan skor yang sama.
Adanya generasi emas inilah yang menjadi keuntungan saat menghadapi kejuaraan beregu seperti Piala Thomas. Disebut generasi emas karena atlet-atlet berkualitas tinggi ini muncul bersamaan pada periode waktu tertentu. Dalam periode waktu tertentu mereka inilah yang akan menguasai pertandingan-pertandingan tingkat dunia.
Di Indonesia pun pernah mengalami masa keemasan bulutangkis karena tumbuhnya generasi emas pada era 1990-an. Pada masa itu, nama-nama seperti Susi Susanti, Alan Budikusuma, Hariyanto Arbi, Ardy B. Wiranata sering menjuarai kejuaraan dunia. Baik tim putra dan putri Indonesia menjadi lawan terberat pada kejuaraan dunia saat itu.
Pesaing kuat
Saat inipun tim putra Indonesia sebenarnya juga berisi pemain-pemain andalan yang sangat berpengalaman dan memiliki banyak prestasi. Dengan susunan yang sama dengan saat menjuarai Piala Thomas tahun lalu, di atas kertas Indonesia memang lebih unggul.
Dilihat dari susunan pemainnya, hampir semuanya berada pada peringkat 10 besar dunia. Anthony Sinisuka Ginting, tunggal putra pertama, menduduki peringkat lima. Jonatan Christie, tunggal putra unggulan kedua berada pada peringkat delapan.
Pada ganda putra, ada Kevin Sanjaya Sukamuljo yang bersama Marcus Fernaldi Gideon menduduki peringkat satu dunia. Mohammad Ahsan bersama Hendra Setiawan berada pada peringkat dua. Pasangan ganda putra muda Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menempati peringkat tujuh.
Hanya Shesar Hiren Rhustavito yang berada di luar itu, yakni peringkat 24. Meski demikian, dari sejumlah pertandingan selama ini, Shesar yang dipasang sebagai tunggal putra terakhir dan penentu kemenangan Indonesia bermain apik.
Pada Piala Thomas kali ini pun, performa Indonesia cukup menjanjikan untuk mempertahankan juara. Dari babak perempat final, tim putra Garuda berhasil mengalahkan negara raja bulutangkis China dengan skor telak 3-0. Di semifinal bertemu dengan Jepang dengan skuad yang kuatpun, Indonesia berhasil menang meskipun dengan perjuangan yang tidak mudah.
Meski demikian, tim putra India dengan generasi emasnya tetap menjadi ancaman bagi Indonesia. Kendati mencetak sejarah pertama kali masuk ke babak final, tim India pasti bermain habis-habisan. Mental dan semangat kuat yang selama ini ditampilkan sepanjang perhelatan Piala Thomas jelas menjadi bukti kekuatan tim India ini.
Indonesia sebagai negara yang telah meraih 14 kali gelar juara tentu memiliki beban lebih berat untuk mempertahankan juara. Ini diharapkan tidak membuat para pemain merasa terbeban dan justru memperburuk permainan.
Siapapun nanti pemenangnya, perhelatan final Piala Thomas 2022 ini membawa warna baru dengan hadirnya India. Hal itu menunjukkan poros kekuatan bulu tangkis dunia tidak lagi dipegang oleh negara-negara seperti China, Indonesia, Jepang saja.
Ke depannya, peta kekuatan bulutangkis dunia diharapkan merata. Prestasi India saat ini juga mengingatkan akan pentingnya regenerasi yang berkelanjutan sehingga menghadirkan generasi emas yang tidak hanya ada pada periode waktu tertentu saja. (LITBANG KOMPAS)