Spiritualitas Ramadhan di Media Sosial
Datangnya bulan Ramadan selalu dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Perkembangan teknologi digital dan media sosial membuat berbagai aktivitas seputar Ramadhan juga banyak dilakukan menggunakan media sosial.
Berbagai kegiatan keagamaan dilakukan selama bulan Ramadhan di Indonesia mulai dari sahur, buka puasa, shalat Tarawih, hingga tadarus. Banyak pula kegiatan pesantren kilat yang digelar untuk meningkatkan ketakwaan di bulan Ramadhan.
Di sejumlah tempat terdapat pula beberapa tradisi yang dilakukan di bulan puasa. Salah satu tradisi khas yang sering dilakukan adalah membangunkan warga untuk sahur dengan cara keliling kampung. Biasanya warga memukul beduk sambil berkeliling kampung untuk membangunkan warga lainnya menjelang sahur.
Di kota Tegal, Jawa Tengah, tradisi itu disebut koprekan. Biasanya koprekan ini dibuat dari bambu. Secara bergiliran, warga berkeliling kampung untuk membangunkan warga desa agar tidak terlambat sahur. Kegiatan yang sama juga dilakukan di Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat dengan nama obrog.
Tradisi lainnya ialah ngabuburit atau mengisi waktu hingga sore menjelang buka puasa. Kebanyakan warga berjalan-jalan ke pusat kota sembari mencari hidangan berbuka atau takjil. Kegiatan lainnya adalah melakukan pengajian dan tadarus menjelang berbuka.
Aktivitas lain yang banyak dilakukan adalah berbuka puasa bersama. Kegiatan ini biasanya dilakukan bersama keluarga, kerabat, atau teman. Buka puasa bersama ini dapat digunakan sebagai wahana mempererat tali persaudaraan di tengah hiruk-pikuk rutinitas. Beragam tradisi di bulan Ramadhan tersebut bukan hanya bertujuan untuk memperdalam keimanan, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas relasi sesama.
Di tengah perkembangan teknologi digital dan media sosial, aktivitas seputar Ramadhan juga banyak dilakukan menggunakan media sosial. Terlebih di masa pandemi Covid-19, media digital dan media sosial menjadi sarana yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan melakukan kegiatan seputar Ramadhan.
Pembatasan sosial dan aktivitas publik membuat kegiatan Ramadhan yang menimbulkan kerumunan seperti buka puasa menjadi terbatas. Namun, kehadiran teknologi digital dan media sosial membuat sejumlah tradisi Ramadhan tetap semarak dilakukan termasuk saat ini.
Antusias warganet Indonesia menyambut Ramadhan tahun ini tergambar dari pencarian informasi di mesin pencari Google menjelang dimulainya ibadah puasa. Dalam sepekan terakhir (26 Maret-1 April 2022) kata ”Ramadhan” di mesin pencari Google menunjukkan tren peningkatan. Dari rentang skala 0-100 yang digunakan, Google Trends menangkap dinamika pencarian informasi Ramadhan. Pada 26 Maret skor pencarian masih berada di angka 19, kemudian naik menjadi 52 pada 30 Maret 2022. Puncak pencarian informasi Ramadhan terjadi pada 1 April 2022 pukul 06.00 WIB, yaitu di angka 100.
Skor pencarian tertinggi juga muncul di pukul 18.52 WIB. Tingginya pencarian ini bertepatan dengan momentum menjelang sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1443 Hijriah. Hal ini terlihat dari kata kunci yang paling banyak digunakan saat itu adalah seputar informasi sidang isbat penetapan 1 Ramadhan.
Dari 10 kata kunci yang banyak dimasukkan oleh pengguna internet di Indonesia, delapan diantaranya adalah informasi mengenai hasil sidang isbat dan kapan dimulainya awal puasa Ramadhan. Kondisi ini menggambarkan keingintahuan publik terhadap awal masa puasa. Melalui sidang isbat, Kementerian Agama memutuskan bahwa awal Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu 3 April 2022.
Selain topik sidang isbat, kata kunci lain yang banyak dicari pengguna internet Indonesia adalah ucapan menyambut Ramadhan. Hal ini tidak dapat dilepaskan dengan kebiasaan menjelang bulan puasa yaitu saling memaafkan sebelum menjalankan ibadah puasa. Ucapan menyambut Ramadhan ini juga banyak digunakan masyarakat Indonesia sebagai bentuk silaturahmi dan saling mendoakan dalam menunaikan ibadah di bulan Ramadhan.
Interaksi
Semarak menyambut datangnya bulan puasa tahun ini juga terlihat dari interaksi warganet di media sosial. Melalui pantauan aplikasi Talkwalker sepanjang 26 Maret-1 April 2022 terdapat 287.200 results dan 1,1 juta interaksi terkait Ramadhan yang dilakukan warganet Indonesia. Jumlah results tersebut naik dari pekan sebelumnya yaitu 170.000 hasil pencarian dan 793.000 engagement.
Sebagaimana di Google Trends, puncak pencarian dan interaksi di media sosial terjadi pada 1 April 2022. Interaksi warganet Indonesia mulai terjadi pada pukul 13.00-14.00 WIB. Dalam satu jam tersebut muncul 5.500 results terkait Ramadhan oleh pengguna media sosial di Indonesia. Puncak pencarian juga terjadi pada pukul 19.00-20.00 WIB dengan 13.300 hasil pencarian. Seperti di Google Trends, fenomena ini juga berkaitan dengan hasil sidang isbat mengenai dimulainya awal bulan Ramadhan.
Mencermati 10 topik pembicaraan utama yang dilakukan di media sosial, spiritualitas warganet Indonesia menyambut bulan Ramadhan tergambar dari ungkapan teks dan visual yang dibagikan melalui media sosial. Sebagian besar interaksi yang muncul adalah ucapan menyambut Ramadhan dan ajakan untuk menjalankan rangkaian ibadah puasa termasuk shalat Tarawih dan sedekah. Bulan puasa kali ini terasa istimewa mengingat umat Islam dapat kembali beribadah salat Tarawih berjemaah di masjid menyusul situasi pandemi Covid-19 yang kian terkendali.
Salah satu postingan ucapan menyambut Ramadhan yang mendapat banyak respon warganet adalah pantun Ramadhan yang diunggah ke forumku.com. Interaksi terhadap pantun-pantun Ramadhan ini mendapatkan 44.200 komentar dan likes terutama dari pengguna Facebook.
Sedangkan ajakan meningkatkan spritualitas di bulan puasa ini datang dari akun Twitter @qilahrzli yang mengajak audiens untuk memaknai puasa sebagai momentum membakar ego, kesombongan, dan dosa. Ajakan ini disambut 23.400 interaksi warganet dan 147.000 jangkauan reach.
Hampir senada, akun Twitter @ftyym_juga mengajak warganet membuat kualitas Ramadhan kali ini lebih baik penuh amal. Konten yang diunggah pada 28 Maret 2022 ini sudah mendapatkan 22.000 engagement dan 101.000 jangkauan reach.
Perkembangan teknologi digital saat ini membuat donasi, amal, atau sedekah makin mudah dilakukan. Beberapa aplikasi sedekah yang dapat menjadi pilihan adalah Donasi Zakat Online – Kitabisa, LasizMU, Zakat Mobile – Rumah Zakat, Zakat Calculator, atau melalui Gojek. Pengguna Gojek dapat melakukan donasi melalui layanan Gopay yang telah bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Cermin
Di luar ucapan menyambut datangnya bulan suci, percakapan warganet di seputar Ramadhan juga diwarnai aktivitas berbagi resep masakan, promosi diskon kuliner untuk sahur dan berbuka puasa, hingga konten hiburan seperti film dan musik yang biasa muncul di bulan Ramadhan. Terselip pula harapan warganet akan terwujudnya perdamaian dunia termasuk berakhirnya konflik Rusia-Ukraina di bulan penuh berkah ini.
Dari pencarian informasi dan interaksi yang muncul di media sosial, terlihat spiritualitas warganet di bulan Ramadhan ini tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di keseharian masyarakat. Apa yang terjadi di masyarakat juga muncul di media digital dan media sosial. Kondisi ini turut menggambarkan bahwa media digital dan media sosial juga menjadi cermin peristiwa yang terjadi di masyarakat (a mirror of event in society).
Peran ini terlihat dari berbagai tradisi di bulan puasa yang biasa dilakukan secara offline, kini juga banyak ditemukan secara daring. Salah satunya tercermin dari kemunculan ucapan menyambut Ramadhan melalui media sosial hingga donasi daring yang dapat diakses warganet melalui aplikasi.
Selain donasi, aplikasi seputar Ramadhan juga marak ditemui mulai dari iDuas Ramadhan, KESAN, Ready Ramadhan, Muslim Pro, hingga Umma. Aplikasi-aplikasi tersebut memberikan informasi lengkap dari jadwal puasa, jadwal shalat, bacaan doa, panduan puasa, alarm waktu sahur/subuh, sampai kuliner halal.
Perkembangan teknologi digital dan munculnya aplikasi seputar Ramadhan di satu sisi membuat ibadah puasa semakin mudah dijangkau. Pengingat waktu sahur menjadi fitur yang membantu untuk mempersiapkan diri memulai puasa hingga nanti saat berbuka puasa tiba.
Kemudahan menyediakan menu sahur juga diberikan melalui layanan pesan-antar makanan yang mudah diakses melalui bantuan teknologi. Layanan tersebut juga memungkinkan warganet juga dapat berbagi makanan untuk berbuka puasa kepada pengemudi ojek daring atau rumah-rumah yatim piatu
Namun di sisi lain, berbagai kemudahan yang ditawarkan di era digital ini jangan sampai mengikis nilai-nilai silaturahmi dan kebersamaan umat dalam perilaku sehari-hari. Sebagai makhluk sosial, keberadaan dan relasi langsung antarwarga tetap dibutuhkan dalam lingkungan sosial.
Baca juga: Ramadhan Sekolah Dilaksanakan secara Daring
Puasa Ramadhan yang diwajibkan bagi umat Islam pada hakekatnya memiliki makna pengendalian diri. Secara psikologis ini berarti peningkatan kualitas manusia, karena membawa manusia mampu mengatasi dorongan-dorongan yang dikuasai oleh prinsip kesenangan serta materi (Kompas 16/3/1991). Puasa juga merupakan jalan agar manusia mengenali hakikatnya atau rohaninya secara lebih jernih, serta menumbuhkan kepekaan hati nuraninya.
Harapannya, kepekaan nurani ini dapat bersemi dalam wujud kepekaan sosial dan sapaan langsung kepada sesama yang kurang beruntung terlebih bagi mereka yang sampai saat ini masih terdampak pandemi Covid-19. Selamat menunaikan ibadah puasa bulan Ramadhan 1443 Hijriah. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Tarawih di Rumah dan Pasar Bedug Daring Selama Ramadhan di Jambi