Konflik Rusia-Ukraina di Mata Warganet Indonesia
Konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina menyita perhatian publik dunia, termasuk Indonesia. Nasib WNI di Ukraina dan dampak perang bagi Indonesia menjadi isu utama yang diikuti warganet di Tanah Air.
Sejak Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari 2022, perang Rusia-Ukraina turut menyita perhatian warganet di Indonesia. Dari penelusuran terhadap informasi yang dicari pengguna internet Indonesia di mesin pencari Google dan percakapan di media sosial, alasan mengapa Rusia menyerang Ukraina dan dampak perang bagi Indonesia menjadi topik yang paling banyak dicari warganet di awal- awal terjadinya konflik itu.
Di mesin pencari Google, kata ”Ukraina” menunjukkan tren peningkatan pencarian oleh pengguna internet di Indonesia sesaat setelah serangan pertama Rusia dilancarkan. Dari rentang skala 0-100 yang digunakan, Google Trends menangkap puncak pencarian Ukraina terjadi pada 24 Februari 2022, yaitu di angka 100.
Padahal, sebelumnya skor pencarian informasi terkait dengan Ukraina baru berada di angka 5 pada 23 Februari 2022. Ini artinya, dimulainya serangan Rusia ke Ukraina saat itu merupakan peristiwa penting yang menyita perhatian warganet Indonesia.
Kata kunci yang banyak digunakan adalah ”update perang rusia ukraina”, ”video perang rusia ukraina”, dan ”mengapa rusia ukraina perang”. Tidak lupa pula warganet juga mencari informasi siapa Presiden Ukraina. Dari kata kunci yang banyak dicari, selain perkembangan peristiwa perang yang terjadi, warganet Indonesia terlihat penasaran dengan latar belakang penyebab konflik kedua negara hingga menyebabkan peperangan.
Rasa penasaran ini tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan warganet dunia. Hanya saja, warganet dunia telah lebih dulu menyoroti hal ini, yaitu sesaat setelah Rusia mengerahkan lebih dari 150.000 pasukan ke perbatasan Ukraina. Dari pantauan menggunakan aplikasi Talkwalker pada periode 2-8 Februari 2022, dua percakapan utama dari 7,8 interaksi warganet yang muncul menyoroti alasan Rusia menyerang Ukraina.
Akar masalah konflik ini adalah kebijakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang memutuskan Ukraina untuk bergabung ke Uni Eropa dan NATO. Kebijakan Zelenskyy yang berlatar belakang komedian ini menjadi ancaman serius bagi keamanan Rusia. NATO dikhawatirkan Rusia akan menempatkan persenjataan di Ukraina yang berbatasan langsung dengan Rusia.
Selain masalah akar penyebab konfik di awal terjadi perang, tingginya pencarian seputar topik Ukraina juga terekam pada 11 Maret 2022 dan 12 Maret 2022. Di mesin pencari Google, di kedua tanggal tersebut kata ”Ukraina” juga menunjukkan puncak pencarian, yaitu di angka 100.
Warganet Indonesia banyak mencari topik tersebut pada 11 Maret 2022 karena bertepatan dengan upaya evakuasi 13 warga negara Indonesia di Ukraina. Evakuasi tersebut sempat terkendala akibat pelanggaran kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Akibatnya, 13 WNI yang berada di Chernihiv dan Lviv belum dapat dievakuasi.
Upaya penyelamatan ini masih tertahan hingga 12 Maret 2022. Pergerakan pasukan Rusia yang mengepung kota-kota tempat WNI terus diikuti warganet Indonesia. Di hari ke-17 serangan Rusia, rudal mulai mencapai Lviv. Sementara Chernihiv sudah lebih dulu dihantam rudal Rusia. Bahkan, kota Chernihiv sudah dikepung pasukan Rusia di hampir semua penjuru.
Menurun
Puncak pencarian tentang Ukraina di mesin pencari Google juga terekam pada 24 Maret 2022. Selain merupakan momentum satu bulan serangan Rusia ke Ukraina, keberhasilan proses evakuasi WNI juga menjadi penyebab popularitas topik Ukraina tersebut. Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan, proses evakuasi 9 WNI dari kota Chernihiv telah berhasil dilakukan pada 18 Maret 2022.
Selanjutnya, 9 WNI dari Chernihiv dievakuasi bersama dua WNI dari Dnipro dan satu mahasiswa dari Kiev diterbangkan dari Warsawa menuju ke Jakarta. Setelah pemulangan 12 orang itu, sudah tidak ada lagi warga negara Indonesia yang akan dievakuasi dari Ukraina.
Seiring selesainya proses evakuasi WNI dari Ukraina, pencarian informasi di mesin pencari Google turut menurun. Hingga 29 Maret 2022 pukul 15.00 WIB, skor pencarian di Google Trends turun menjadi 51. Tren serupa tergambar dari pencarian dan percakapan di media sosial.
Pada periode 23-29 Maret 2022 terdapat 68,3 hasil pencarian tentang Ukraina oleh warganet Indonesia dengan 959.200 engagement. Frekuensi pencarian dan interaksi tersebut menurun dari dua pekan sebelumnya (11-17 Maret 2022). Saat itu muncul 81.400 result dan 1 juta interaksi warganet Indonesia di media sosial terkait dengan topik Ukraina.
Lima topik percakapan teratas warganet pada pekan tersebut didominasi serangan-serangan Rusia dan alutsista yang digunakan Rusia. Serangan Rusia berhasil menghancurkan pusat latihan militer Ukraina di wilayah Lviv. Pasukan Rusia pada 15 Maret 2022 juga membombardir kawasan di sekitar ibu kota Kiev dengan serangan bom. Serangan berhasil menghancurkan empat gedung bertingkat di Kiev.
Masifnya serangan Rusia membuat Presiden Zelenskyy mendesak NATO memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina. Video permintaan Presiden Zelenskyy itu disertai simulasi serangan Rusia di kota Paris, Perancis. Pesan yang ingin disampaikan Presiden Zelenskyy adalah semua negara di Eropa dapat bernasib sama dengan Ukraina dibombardir Rusia dari udara.
Di Indonesia, permintaan Presiden Zelenskyy dan simulasi serangan ke kota Paris tersebut dikemas ulang oleh akun Youtube Tribun Timur dan menjadi top conversation pada periode 11-17 Maret 2022. Unggahan video tersebut sudah ditonton sebanyak 7.028.375 kali dan mendapatkan 43.000 interaksi warganet.
Sepanjang 11-17 Maret 2022 akun Youtube Tribun Timur juga menjadi top influncer dalam isu perang Rusia-Ukraina. Setidaknya sudah 44 konten yang diunggah di akun Youtube Tribun Timur dan menghasilkan 12,7 juta reach serta 164,6 interaksi warganet berupa likes dan komentar.
Kedekatan
Sekalipun menunjukkan tren penurunan pencarian dan interaksi di media sosial pada pekan ini (23-29 Maret 2022), warganet Indonesia masih cukup intens mengikuti konflik Rusia-Ukraina. Dampak konflik menjadi topik yang banyak dicermati dari percakapan warganet Indonesia. Selain keselamatan warga Indonesia di Ukraina, dampak perang juga dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap kinerja ekspor dan impor Indonesia.
Namun, percakapan yang banyak dilakukan warganet terkait dengan imbas perang bagi posisi Indonesia sebagai presiden G20. Posisi ini menjadikan perang Rusia-Ukraina sebagai ujian politik luar negeri Indonesia dalam mengelola sikap G20 sebagai buntut konflik kepentingan Barat melawan Rusia. Seperti diketahui, Barat dan AS telah memberikan sanksi serta berupaya mengisolasi Rusia dari pergaulan dunia.
Lihat juga: Kisah WNI Berhasil Lolos dari Medan Pertempuran Rusia-Ukraina
Sikap Indonesia adalah mengundang semua anggota G20, termasuk Rusia, dalam kegiatan-kegiatan G20. Kebijakan ini tentu tidak menyenangkan semua pihak. Beberapa negara, seperti AS dan Australia, meminta Indonesia tidak mengundang Rusia di kegiatan G20. Polemik seputar kebijakan Indonesia ini juga menjadi topik percakapan warganet.
Percakapan teratas di media sosial sepanjang 23-29 Maret 2022 berasal dari akun Youtube CNBC Indonesia yang berisi konten permintaan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia yang meminta Indonesia menolak kehadiran Presiden Putin di KTT G20. Konten yang diunggah pada 24 Maret 2022 tersebut sudah ditonton sebanyak 1,47 kali dan mendapat 25.200 engagement dari warganet.
Sudah 35 hari konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina berlangsung. Sejak awal berlangsung hingga saat ini, warganet Indonesia juga tidak ketinggalan mengikuti perkembangan konfik yang melibatkan negara besar dan konflik kepentingan dunia (Uni Eropa dan NATO). Dari linimasa pencarian informasi dan perbincangan di media sosial, aspek proximity atau kedekatan isu menjadi corak interaksi warganet Indonesia.
Kedekatan ini terlihat dari informasi yang banyak diikuti, seperti nasib WNI di Ukraina dan dampak perang dari sisi kepentingan Indonesia. Dari sini terlihat pola interaksi yang terjadi di media sosial tidak jauh berbeda dengan media massa pada umumnya. Aspek proximity ini mengingatkan pada nilai berita yang menjadi pegangan jurnalis.
Lihat juga: Begini Kerumitan Evakuasi WNI di Ukraina
Unsur kedekatan, baik itu geografis (WNI) maupun emosional (dampak perang) dengan audiens menjadi aspek yang dapat menarik perhatian pembaca pada berita atau informasi. Karena itu, penting bagi perusahaan media untuk selalu memberikan topik informasi yang memiliki proximity dengan audiens. Aspek tersebut menekankan perlunya konten berita seputar konflik Ukraina yang berada di benua Eropa dapat disajikan ”lebih dekat” dalam kerangka kepentingan publik Indonesia.
Kedekatan tersebut juga perlu dilakukan dalam distribusi format yang banyak diminati audiens (video dan foto) serta didistribusikan ke kanal-kanal media sosial. Per Januari 2022 ada 191,4 juta pengguna aktif media sosial di Indonesia. Harapannya, dengan memberikan konten yang banyak diminati audiens yang kini banyak berinteraksi dengan media sosial, perusahaan media terus dapat berkembang bersama pelanggan digital dan meningkatkan pendapatan dari ceruk bisnis digital. (LITBANG KOMPAS)
Lihat juga: Hampir Sebulan Terjebak di Lokasi Perang Ukraina, 13 WNI Tiba di Indonesia