Krealogi menawarkan solusi aplikasi ramah pengguna untuk membantu pencatatan kegiatan operasional, seperti mengelola dan mengecek pesanan, produksi, biaya, dan stok yang dapat membantu UMKM menjadi pemasok andal.
Oleh
Mawar Kusuma
·3 menit baca
Kompas/Hendra A Setyawan
Aplikasi Krealogi yang membantu UMKM riya dan ”fashion” merencanakan, memantau, dan menganalisis bisnis mereka untuk terus bertumbuh.
Berbekal pengalaman bangkit lewat digitalisasi di kalangan perajin, Du Anyam meluncurkan aplikasi Krealogi yang bisa diunduh gratis oleh semua pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Krealogi yang awalnya merupakan aplikasi internal Du Anyam ini merupakan aplikasi yang membantu pelaku UMKM kreatif untuk dapat melakukan digitalisasi rantai pasok.
Peluncuran dan perkenalan fitur-fitur aplikasi Krealogi ini dilakukan secara virtual pada Selasa (23/3/2020). Acara ini juga diisi dengan bincang-bincang bertema ”Pentingnya Revolusi Digital Bagi UMKM Kriya Indonesia Setelah Pandemi Covid-19” yang antara lain dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki.
Chief Executive Officer Krealogi Azalea Ayuningtyas menyebutkan Krealogi sebagai teknologi berbasis aplikasi untuk rantai pasok yang didasari oleh pengalaman Du Anyam. Selama 6 tahun Du Anyam mengembangkan manajemen dan sistem rantai pasok kriya bekerja sama dengan 1.400 perajin dari daerah-daerah terpencil di Indonesia.
”Kami kesulitan mengikuti permintaan pasar dan perkembangan zaman kalau kami terus menggunakan sistem manajemen pencatatan yang manual dan konvensional,” ujar Azalea.
Sejak awal 2019, Du Anyam lantas membangun aplikasi internal yang digunakan tim perajin di pelosok desa untuk melakukan pencatatan real time di telepon pintar mereka.
Hal ini berujung pada peningkatan produktivitas dan efisiensi hingga dua kali lipat serta mengurangi kesalahan pencatatan. ”Karena sangat terbantu, kami tergerak memperbesar dampak positif dari disrupsi teknologi ini. Kami merangkum pembelajaran sistem dan teknologi yang kami rasakan bermanfaat di Du Anyam dan menyebarluaskan,” ujarnya.
Krealogi menawarkan solusi aplikasi ramah pengguna untuk membantu pencatatan kegiatan operasional, seperti mengelola dan mengecek pesanan, produksi, biaya, dan stok yang dapat membantu UMKM menjadi pemasok andal. Chief Community & Partnership Officer Krealogi Hanna Keraf menambahkan, ada tiga fitur unggulan aplikasi Krealogi, yaitu manajemen order, perencanaan produksi, dan penghitungan biaya produksi.
Kompas/Hendra A Setyawan
Aplikasi Krealogi yang membantu UMKM kriya dan ”fashion” untuk merencanakan, memantau, dan menganalisis bisnis mereka untuk terus bertumbuh.
Hingga Maret 2021, aplikasi Krealogi sudah diunduh 10.000 pengguna secara gratis. Krealogi juga telah meraih penghargaan dari berbagai institusi, seperti Juara 1 di Indonesia dan juara 12 global mewakili Indonesia bersama 29 pemenang dari negara lain di kompetisi She Loves Tech (Kompetisi Wanita & Teknologi terbesar di dunia), pemenang utama dalam 2020 Cohort Impact Collective oleh UNDP, dan Top 3 Program Pahlawan Digital UMKM 2020 dari Kementerian Koperasi dan UKM.
”Transformasi digital wajib kita adopsi supaya bertahan dan bersaing. Tidak sekadar penjualan online, salah satu kuncinya, adanya sistem dan pengolahan data atau sering disebut big data. Dengan sistem dan data yang baik, suatu bisnis bisa mengetahui kondisi performa bisnisnya, melihat peluang perbaikan, membuka pasar baru, dan mengakses permodalan,” papar Azalea.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut aplikasi Krealogi bisa memberikan jawaban terkait tiga kendala utama yang dihadapi pelaku UMKM, yaitu literasi digital, kualitas produk, dan kapasitas produk.
”Bagi pemerintah, penting untuk mendorong UMKM ke platform digital dari sisi market. Bukan semata-mata pandemi, digitalisasi ini suatu keniscayaan. Indonesia diprediksi digital ekonomi kita akan terbesar se-Asia tenggara, jangan sampai market digital dikuasai oleh orang asing. Bagaimana produk UMKM siap di pasar digital,” tutur Teten menambahkan.