Kondisi Saluran Pencernaan Berpengaruh ke Imunitas
›
Kondisi Saluran Pencernaan...
Iklan
Kondisi Saluran Pencernaan Berpengaruh ke Imunitas
Saluran pencernaan yang sehat harus mengandung 80-85 persen bakteri baik. Mikrobiota seimbang membantu melawan mikroorganisme patogen, seperti bakteri buruk, serta menjaga tumbuh kembang dan sistem imunitas.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekitar 70 persen imunitas tubuh terbentuk di dalam saluran pencernaan. Untuk itu, kesehatan saluran pencernaan harus diperhatikan, terutama dalam menjaga keberadaan bakteri baik di dalam usus.
Dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Ariani Dewi Widodo, mengatakan, saluran pencernaan yang sehat harus mengandung 80-85 persen bakteri baik di dalamnya. Pemberian prebiotik dan probiotik bisa menjadi cara untuk menunjang jumlah bakteri baik karena sifatnya yang dapat menekan pertumbuhan bakteri buruk.
Prebiotik dan probiotik sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan dalam pencernaan tubuh. (Ariani Dewi Widodo)
”Prebiotik dan probiotik sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan dalam pencernaan tubuh. Ini sekaligus untuk membantu keseimbangan mikrobiota di dalam usus,” ujarnya dalam seminar tanpa tatap muka bertajuk ”Nutrisi untuk Imunitas, Kunci Tumbuh Kembang Optimal” yang diadakan Nutriclub, Senin (20/7/2020) di Jakarta.
Ia menyampaikan, usus yang sehat akan mengandung komposisi mikrobiota yang seimbang. Mikrobiota ini berfungsi untuk membantu tubuh dalam mencerna makanan, menghasilkan vitamin B12 dan vitamin K, melawan mikroorganisme patogen seperti bakteri buruk, serta membantu tumbuh kembang dan fungsi sistem imun tubuh.
Apabila mikrobiota dalam tubuh tidak seimbang, berbagai gangguan dalam tubuh dapat terjadi, seperti asma dan alergi, infeksi, obesitas dan kelainan metabolik, serta gangguan pencernaan. Mikrobiota adalah keseluruhan mikroorganisme bakteri yang hidup dalam saluran pencernaan.
”Kesehatan saluran pencernaan menunjukkan adanya keseimbangan mikrobiota dalam saluran cerna. Dengan begitu, sistem imun tubuh pun akan terbentuk dengan baik,” kata Ariani.
Kepala Departemen Kesehatan Anak dari Vrije Universiteit Brussel, Yvan Vandenplas, menambahkan, asupan nutrisi yang baik menjadi salah satu penentu untuk menjaga keseimbangan mikrobiota dalam saluran pencernaan tubuh. Salah satu jenis mikrobiota yang dapat membantu perkembangan sistem imun tubuh adalah bifidobakteria.
Jenis bakteri ini memproduksi antibodi yang dapat mencerna makanan dan mengontrol peradangan dalam saluran cerna sehingga mendukung sistem imun tubuh. ”Prebiotik bisa digunakan untuk meningkatkan bifidobakteria di saluran pencernaan,” katanya.
Prebiotik merupakan senyawa golongan karbohidrat dengan rantai pendek yang tidak dicerna oleh enzim pencernaan, seperti inulin, laktulosa, dan laktoferrin. Ini berbeda dengan probotik yang merupakan mikroorganisme hidup atau bakteri baik yang secara natural ada di dalam usus.
Yvan mengatakan, sejumlah produk susu kini telah menyertakan kandungan prebiotik Frukto-oligosakarida (FOS) dan Galakto-oligosakarida (GOS). Kedua kandungan prebiotik tersebut dapat mendukung pertumbuhan mikrobiota saluran cerna yang baik.
”Susu pertumbuhan yang disuplementasikan prebiotik FOS dan GOS dapat membantu menurunkan risiko infeksi pada anak. Setidaknya dari studi yang dilakukan GIANT pada 767 anak sehat berusia 1-5 tahun menunjukkan, infeksi risiko pada mereka yang mengonsumsi susu dengan prebiotik FOS dan GOS lebih rendah daripada yang hanya mengonsumsi susu sapi,” tuturnya.
Meski begitu, menurut dia, pemberian ASI eksklusif tetap menjadi cara terbaik untuk memastikan pemenuhan nutrisi yang optimal pada anak. ASI terbukti dapat mengurangi risiko obesitas, membantu perkembangan otak, mengurangi risiko alergi, dan mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi (SIDS).
Pemberian ASI sangat berpengaruh pada respons imun tubuh anak. ASI juga memiliki dampak baik pada komposisi mikrobiota dalam usus.
”Pemberian ASI sangat berpengaruh pada respons imun tubuh anak. ASI juga memiliki dampak baik pada komposisi mikrobiota dalam usus serta melindungi anak dari risiko asma dan alergi,” kata Yvan.