Kampanye #TerhubungDariRumah Dihadirkan untuk Warga di Tengah Pandemi
Informasi yang tepat dan relevan sangat dibutuhkan di situasi pandemi Covid-19. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Kompas Gramedia menghadirkan kampanye sosial #TerhubungDariRumah di Terhubungdarirumah.com.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kompas Gramedia Media atau KG Media berkomitmen menebarkan energi positif kepada warga melalui ajakan kampanye sosial #TerhubungDariRumah. Wujudnya ialah microsite Terhubungdarirumah.com agar warga tetap produktif, sehat, terhibur, dan semangat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
#TerhubungDariRumah merupakan kolaborasi Kompas.id, Kompas.com, KompasTV, Grid Network, Pijaru, Tribunnews.com, dan Magentic Radio. KG Media melalui #TerhubungDariRumah berupaya memberikan informasi dan menghadirkan berbagai konten menarik kepada warga untuk mengisi waktu di rumah selama masa pandemi. Konten-konten itu dapat diakses melalui Terhubungdarirumah.com mulai Selasa (7/4/2020).
”Selama pandemi Covid-19, KG Media akan menghubungkan warga dengan informasi dari dunia luar. Tidak hanya mengenai perkembangan terkini, tetapi juga berita-berita yang menghibur, menginspirasi untuk tetap produktif serta sehat selama masa pembatasan sosial dan bekerja dari rumah,” ucap Chief Marketing Officer KG Media Dian Gemiano.
Berbagai pilihan dapat diakses dalam microsite Terhubungdarirumah.com, yaitu Teredukasi dari Rumah, Sehat dari Rumah, Produktif dari Rumah, Terhibur dari Rumah, Infografik, dan fitur lain.
Setiap pilihan berisi berbagai macam informasi terkini, edukatif, dan inspiratif. Contohnya, tentang cara melakukan disinfektasi barang belanjaan, kiat setelah selesai melakukan aktivitas di luar rumah, menjaga kesehatan jasmani dan rohani, serta informasi seputar aplikasi-aplikasi yang mendukung bekerja dari rumah.
Selain itu, terdapat fitur menarik, seperti perkembangan kasus Covid-19, infografik berisi kiat-kiat tertentu, siaran langsung tentang inspirasi sehat dan kreatif, berbagai gim, kuis, dan tantangan melalui sosial media serta informasi penggalangan dana untuk membantu tenaga kesehatan dan pekerja informal.
”Pembatasan sosial dan bekerja dari rumah tidak serta-merta membuat warga terisolasi dari informasi, berita dunia luar, dan hambatan untuk melakukan hal-hal positif yang menyenangkan jasmani serta rohani,” katanya.
Litbang Kompas, 20 Maret, menurunkan ulasan tentang tantangan bekerja dari rumah. Sistem bekerja dari rumah menjadi salah satu solusi untuk meminimalkan penyebaran penyakit Covid-19. Namun, dalam pelaksanaannya, tidak semua sektor pekerjaan bisa dikerjakan di rumah. Faktor lain, seperti ukuran rumah, ketiadaan alat kerja dan komunikasi, serta kurangnya komunikasi dan koordinasi, juga bisa menghambat produktivitas bekerja dari rumah. Menjadi tantangan bagi kita semua yang bekerja di rumah pada masa pandemi Covid-19 ini.
Imbauan Presiden Joko Widodo pada konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat, 15 Maret lalu, untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, salah satunya menciptakan sistem bekerja dari rumah. Setelah itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di lingkungan instansi pemerintah.
Isinya, ASN dapat bekerja di rumah/tempat tinggal, tetapi dipastikan ada dua level pejabat struktural tertinggi yang bekerja di kantor. Selain itu, ada larangan kegiatan tatap muka yang menghadirkan banyak peserta sehingga harus ditunda atau dibatalkan. Otoritas Jasa Keuangan meminta kepada sejumlah perusahaan perbankan untuk melakukan penyesuaian layanan operasional dengan mengurangi interaksi antarorang.